Pendahuluan : Salah satu masalah gizi yang sering menjadi perhatian pada anak adalah stunting. Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar, sehingga stunting dapat berdampak buruk bagi balita. Tujuan : Menganalisis faktor risiko stunting pada balita di Desa Ragemanunggal wilayah kerja Puskesmas Setu II Bekasi. Metode : Jenis penelitian kuantitatif deskriptif korelatif dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 70 orang responden dimana pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner. Hasil : penelitian menemukan faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di Desa Ragemanunggal wilayah kerja Puskesmas Setu II Bekasi yaitu faktor berat badan lahir (p value = 0,010) dan riwayat penyakit menular (p value = 0,008). Sedangkan faktor yang tidak berhubungan yaitu riwayat ASI ekslusif (p value = 0,219) dan pendapatan (p value = 1,000) Kesimpulan : faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian stunting yaitu berat badan lahir dan riwayat penyakit infeksi. Oleh karena itu, diharapkan orang tua memperhatikan kebutuhan nutrisi balita, serta selalu memeriksakan kesehatan balita ke pelayanan kesehatan supaya masalah diare, kecacingan dan TB dapat segera diatasi.
Copyrights © 2023