Kemampuan daya adaptasi antara kopi Arabika dan Robusta akan mengalami perubahan dan cenderung menurun bila ditanam dataran rendah. Hal ini akan mempengaruhi produktivitas tanaman kopi, sehingga perlu penanganan dan pengelolaan budidaya tanaman secara tepat agar produksi biji kopi tetap stabil. Tujuan penelitian untuk mengetahui daya adaptasi tanaman kopi dengan memberikan perlakuan untuk mendukung pertumbuhan bibit agar mampu menyesuaikan diri ketika ditanam dataran rendah. Penelitian menggunakan rancangan Split Split Plot Design dengan Petak Utamanya adalah varietas (Arabika Ateng Super dan Robusta Lampung). Faktor anak petaknya adalah POC limbah tahu (0, 100, 200, dan 300 ml/L). Faktor anak-anak petaknya NPK majemuk (0, 9, 18, dan 27 g/tanaman). Setiap kombinasi perlakuan diulang 3 kali. Parameter yang diamati, morfologi daun, tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, diameter batang, bobot basah tanaman, kandungan klorofil pada umur 2, 4, 6, dan 8 minggu setelah tanam (MST). Hasil analisis data dengan Analisis of Variance, dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test dan regresi korelasi. Hasil penelitian menunjukkan varietas, Nitrogen dan limbah tahu berpengaruh nyata pada parameter yang diamati. Secara umum Robusta dan Arabika mampu beradaptasi pada saat pembibitan di dataran rendah. Arabika dapat menjadi pilihan bibit yang dikembangkan karena memiliki kadar klorofil daun lebih banyak walaupun tanpa pemberian pemupukan NPK. Limbah tahu dengan konsentrasi 300 ml/L dapat meningkatkan jumlah dan luas daun serta kadar klorofil.
Copyrights © 2023