Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Utilization of thermophilic cellulolytic bacteria isolates and Trichoderma harzianum fungi on rice strow composting Dini Mufriah; Rini Sulistiani
Proceedings of The Annual International Conference, Syiah Kuala University - Life Sciences & Engineering Chapter Vol 3, No 1 (2013): Life Sciences
Publisher : Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.132 KB)

Abstract

The thermophilic cellulolytic bacteria are potential organisms for applications such as in decomposition of organic materials and enzyme technology. One potential organic materials which is very abundant in Indonesia is rice straw, which have not been optimally utilized. The problem is, the compostingprocess of straw in nature is used to take along time, so it needs to add effective decomposer microoroganisms which can adapt on compost termperature rise. The aims of this research were to isolated and selected thermophilic cellulolytic bacteria and Trichoderma harzianum and tested the isolates on rice straw composting. This research is executed in laboratory in faculty of agriculture, University of Alwashliyah Medan. Twenty thermophilic cellulolytic bacteria were isolated from several process composting of rice strawand corn waste at high temperature, from peat land and sidebu-debu hot spring, while Trichoderma harzianum fungi that used in this research was already got from previous research. Cellulolytic activity was determined by ability of bacteria and fungi to degrade carboxymethyl cellulose (CMC) substrate. Cellulolytic microorganisms was selected based on clear zone which form surrounding the colonies. Cellulase activity was measured by dinitrosalisilic acid (DNS) method. Results showed that there were 5 isolates (JG12, JG9,JG7 JR2, SD1) showing the best ability to degrade CMC. JG12 isolate had the higest diameter ratio of clear zone and enzyme activity ( 2,6 and 5,07 x 10-3 U/mL), while T. Harzianum had ratio of clear zone 1,22 and enzyme activity 4,02 x 10-3 U/mL).Then the selected bacteria and T. Harzianum were test on rice straw composting. This selection was used complete block Random Design Factorial, which consist of bacteria isolates as the first factor (S0=control, S1= Straw+JG7, S2=Straw+JR2, S3=Straw+JG9, S4=Straw+JG12, S5=Straw+SD1) and T. Harzianum as the second factor( T0=control, T1=Straw+T. harzianum). The result of this research are the highest decreasing of ratio C/N is caused by the treatment combination S4T1 which is consist of JG12 bacteria isolate that isolated from corn waste composting and Trichoderma harzianum (C/N = 17,16).
Response of growth and production of rice varieties caused by application amendment straw Bokashi and specific location of fertilization in salin soil Rini Sulistiani; Dini Mufriah
Proceedings of The Annual International Conference, Syiah Kuala University - Life Sciences & Engineering Chapter Vol 3, No 1 (2013): Life Sciences
Publisher : Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.641 KB)

Abstract

Efforts to improve rice tolerance to salt stress conditions to obtain salinity tolerant varieties can be done through adaptation of anatomy and morphology. Research was conducted in Paluh Ketuk, Kecamatan Percut Sei Tuan. The experiment was using factorial randomized block design with two factors.The first factor is Amendment (A) consists of 4 degrees: 0 t/ha, 4 t/ha, 8 t/ha and 12 t/ha. The second factor is the Varieties (V) consists of 6 kinds: Ciherang, Bestari, Inpari 4, Mekongga, Inpari 13 and Cibogo. The variables are: leaf area, number of tillers, number of productive tillers, number of grains per panicle,number of chlorophyll, 1000 grain weight and grain weight/ plot. Data were analyzed by F test and Duncan Multiple Range Test (DMRT), further analysis by response curve. The yield of higher in order are Bestari, Ciherang and Mekongga. Compost treatments were significant in variable of leaf area and grain weight per plot. Whereas the varieties treatments were significant on number of tillers, number of productive tillers, number of grains per panic and grain weight per plot. Combination treatments of compost and varieties were significant on grain weight per plot. Rice varieties suggested are Bestari, Ciherang and Mekongga its tend to have better resistance to higher grain yield than other varieties.
Pelatihan Penyusunan Ransum Berbasis Bahan Lokal untuk Peningkatan Produksi Telur Ayam Kampung Rini Sulistiani; Widihastuty Widihastuty; Wizni Fadhillah
Wikrama Parahita : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2022): November 2022
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/jpmwp.v6i2.3800

Abstract

Pemanfaatan gedebog pisang sebagai pakan unggas bertujuan untuk mengenalkan menu pakan ternak yang berasal dari bahan-bahan organik di sekitar rumah. Pemanfaatan gedebog pisang dengan campuran bahan lainnya (residu rumah tangga) dapat meningkatkan nutrisi pakan ternak. Permintaan pasar untuk telur ayam kampung cukup banyak, namun produksi telur kurang mencukupi. Demikian juga untuk permintaan ayam pedaging belum terpenuhi dengan baik. Mengingat harga jual telur ayam kampung dan pedaging tinggi serta permintaan pasar selalu ada, maka perlu dilakukan penyuluhan dan pelatihan agar peternak kecil, khususnya mitra dapat menerapkan pemeliharaan dan perawatan unggas dengan baik dengan mencukupi kebutuhan nutrisinya. Tujuan penyuluhan dan pelatihan adalah meningkatkan produksi telur dan pedaging ayam kampung dengan memanfaatkan gedebog pisang dan bahan organik yang tersedia di sekitar lingkungan tempat tinggal. Target khusus yang ingin dicapai adalah menemukan racikan dan komposisi pakan ternak dengan kandungan nutrisi yang layak untuk mendukung produksi telur. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan dan target khusus tersebut adalah penyuluhan/ceramah, demonstrasi pembuatan pakan, pendampingan kerja dan pencatatan biaya produksi dan hasil. Penggunaan pakan berbasis lokal dapat mengurangi biaya pakan dan dapat meningkatkan produksi telur. Pemberian pakan berimbang harus tetap dilanjutkan dan kandungan nutrisi dipenuhi agar ayam kampung dapat lebih rutin bertelur (tiap 30 jam).
Pengaruh Berbagai Pupuk Organik Padat Dan Pupuk Hayati Bioneensis Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Kedelai Edamame(Glycine Max L. Merill) Di Dataran Rendah. Dini Mufriah; Rini Sulistiani
Jurnal Al Ulum LPPM Universitas Al Washliyah Medan Vol. 8 No. 1 (2020): Jurnal Al Ulum
Publisher : UNIVERSITAS AL WASHLIYAH (UNIVA) MEDAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1422.756 KB) | DOI: 10.47662/alulum.v8i1.90

Abstract

Manfaat kedelai edamame sebagai sumber protein tinggi perlu ditingkatkan produksinya terutama di dataran rendah yang cukup luas di indonesia yang belum dimanfaatkan untuk penanaman kedelai. Pengelolaan bahan organik yang baik dengan penggunaan pupuk-pupuk organik dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah sehingga dapat mendukung pertumbuhan kedelai didataran rendah. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan berbagai pupuk organik padat dan pupuk hayati terhadap pertumbuhan dan hasil Edamame didataran rendah. Penelitian ini dilaksanakan ini dilaksanakan di Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deli serdang, Sumatera Utara, pada bulan April sampai bulan Juni 2020 pada ketinggian tempat ± 50 meter di atas permukaan laut. Penelitian ini merupakan percobaan lapangan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Perlakuan terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah pemberian berbagai jenis pupuk organik padat dengan dosis masing-masing 30 ton/ha yaitu: Pukan Sapi ?P1?, Pukan Kambing ?P2?, kompos ?P3?. Faktor kedua adalah pemberian dosis pupuk Pupuk Hayati Bioneensisyaitu : tanpa pupuk ?0 gr /plot)?B0?, Bioneensisdengan dosis 10 gr/plot?B1?, Bioneensisdengan dosis 20 gr/plot?B2?Bioneensisdengan dosis 30 gr/plot ?B3?. Masing-masing perlakuan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik padat berpengaruh nyata meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah dan berat kering bagian atas edamame, berat basah akar dan berat polong per plot. Sedangkan pemberian pupuk hayati bioneensisdan interaksi perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter. Berat polong per plot terbesar diperoleh pada tanaman edamame yang diberi perlakuan pupuk kandang30 ton.ha-1 yaitu sebesar1.379 gr/plot
PENGGUNAAN PUPUK ANORGANIK DAN CAMPURAN BIOCHAR DENGAN PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG KEDELAI (Glycine max L. Merril) Syarifa Mayly B. D; Dini Mufriah; Rini Sulistiani; Muhammad Yusuf Dibisono
Jurnal Al Ulum LPPM Universitas Al Washliyah Medan Vol. 10 No. 1 (2022): Jurnal Al Ulum
Publisher : UNIVERSITAS AL WASHLIYAH (UNIVA) MEDAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (645.74 KB) | DOI: 10.47662/alulum.v10i1.185

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan aplikasi pupuk an organik dan campuran biochar dengan pupuk kandang yang tepat untuk pertumbuhan kacang kedelai. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Split Plot Design dimana petak utama pemberian pupuk anorganik (F) terdiri dari 2 taraf, yaitu : F0 (tanpa diberi pupuk anorganik); F1 (diberi pupuk anorganik), anak petak yaitu campuran biochar dengan pupuk kandang (K) yang terdiri dari 6 taraf yaitu: K1 (Biochar sekam padi + pupuk kandang ayam); K2 (Biochar sekam padi + pupuk kandang sapi); K3 (Biochar serbuk gergaji + pupuk kandang ayam); K4 (Biochar serbuk gergaji + pupuk kandang sapi); K5 (Biochar tangkos kelapa sawit + pupuk kandang ayam); K6 (Biochar tangkos kelapa sawit + pupuk kandang sapi). Aplikasi pupuk anorganik dan campuran biochar dengan pupuk kandang memberikan perbedaan nyata pada tinggi tanaman, jumlah klorofil, dan total luas daun, sedangkan interaksi keduanya hanya berpengaruh nyata pada tinggi tanaman dan total luas daun. Perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan aplikasi pupuk anorganik, kombinasi pemberian pupuk anorganik dengan biochar tankos sawit + pupuk kandang ayam. Sedangkan aplikasi biochar sekam padi + pupuk kandang sapi, biochar tankos sawit + pupuk kandang ayam, biochar serbuk gergaji + pupuk kandang ayam menunjukkan nilai terbaik.
PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK RUMPUT LAUT (Sargasum sp ) DAN NPK MUTIARA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PRODUKSI TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L) Mhd Yusuf Dibisono; Dini Mufriah; Syarifah Mayly; Rini Sulistiani
Jurnal Al Ulum LPPM Universitas Al Washliyah Medan Vol. 10 No. 1 (2022): Jurnal Al Ulum
Publisher : UNIVERSITAS AL WASHLIYAH (UNIVA) MEDAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.647 KB) | DOI: 10.47662/alulum.v10i1.186

Abstract

Tanaman mentimun (Cucumis sativus L) merupakan salah satu sayuran buah yang banyak di konsumsi segar oleh masyarakat Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan dosis pupuk organik rumput laut dan pupuk NPK Mutiara yang tepat untuk pertumbuhan tanaman mentimun. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktorial yang diteliti yaitu: pupuk organik rumput laut (R) terdiri dari 3 taraf perlakuan R1 = 10 ton/ha (1,5 kg/plot), R2 = 20 ton/ha (3 kg/plot), R3 = 30 ton/ha (4,5 kg/plot), dan faktor dosis pupuk NPK terdiri dari 3 taraf perlakuan P0= 0 kg/ha (0 g/plot), P1 = 200 kg/ha (30 g/plot), P2 = 300 kg/ha (45 g/plot). Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah jumlah daun (helai), tinggi tanaman (cm), jumlah cabang, jumlah buah persampel (buah), jumlah buah perplot, berat buah persampel (gram), dan berat buah perplot. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian pupuk rumput laut berpengaruh nyata terhadap semua parameter. Pemberian pupuk rumput laut terbaik pada perlakuan R3 = 30 ton/ha (4,5 kg/plot). Pupuk NPK Mutiara memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah daun, tinggi tanaman, berat buah persampel, berat buah perplot, dan jumlah buah perplot. Pemberian pupuk NPK Mutiara terbaik pada perlakuan P2 = 300 kg/ha (45 g/plot). Interaksi pupuk rumput laut dan NPK Mutiara berpengaruh nyata terhadap jumlah buah persampel, berat buah persampel.
PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG HIJAU (Vigna radiata L) DENGAN PERLAKUAN PUPUK KANDANG DAN BPF RHIPHOSANT PADA LAHAN KERING Rini Sulistiani; Syarifa Mayly B. D; Dini Mufriah; Muhammad Yusuf Dibisono
Jurnal Al Ulum LPPM Universitas Al Washliyah Medan Vol. 10 No. 1 (2022): Jurnal Al Ulum
Publisher : UNIVERSITAS AL WASHLIYAH (UNIVA) MEDAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.3 KB) | DOI: 10.47662/alulum.v10i1.187

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis pupuk kandang dan bakteri pelarut fosfat Rhiphosant yang tepat untuk pertumbuhan dan produksi kacang hijau di lahan kering. Penelitian dilakukan di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) Faktorial dengan dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama adalah pupuk kandang (P) terdiri dari P0 (0 ton/ha), P1(3 ton/ha), P2 (6 ton/ha dan P3 (9 ton/ha). Faktor kedua aplikasi BPF Rhiphosant (B) terdiri dari perlakuan B0 (0 kg/ha), B1(1 kg/ha), dan B2 (2 kg/ha). Aplikasi pupuk kandang memberikan perbedaan tidak nyata pada bobot kering tanaman dan indeks panen tanaman kacang hijau di lahan kering. Namun pupuk kandang memberikan efek berbeda nyata pada komponen hasil panen yaitu jumlah polong dan bobot biji. Perlakuan BPF Rhiphosant memberikan efek tidak nyata pada pertumbuhan vegetatif dan komponen panen. Demikian juga kombinasi perlakuan pupuk kandang dan BPF Rhipohosant menunjukkan pengaruh tidak nyata untuk semua parameter yang diamati, sehingga belum diperoleh kombinasi dosis yang tepat untuk mendukung pertumbuhan dan produksi tertinggi kacang hijau di lahan kering.
PENANAMAN AKAR WANGI (VETIVERIA ZIZANIOIDES) DI TANAM EDUKASI DAN KONSERVASI SUMBER DAYA LAHAN LEMBAH JUHAR Aisar Novita; Asritanarni Munar; Lita Nasution; Wan Arfiani Barus; Dafni Mawar Tarigan; Rini Sulistiani; Hilda Julia; Efrida Lubis; Bunga Raya Ketaren
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 5 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i5.1760-1767

Abstract

Konservasi sumber daya tanah adalah perlindungan sumber daya alam tanah. Hal ini dicapai dengan menghilangkan atau mengurangi dampak manusia terhadap lingkungan alam, pemanenan sumber daya lahan yang bertanggung jawab, serta upaya konservasi yang bertujuan untuk membalikkan kerusakan manusia terhadap sumber daya lahan. Konservasi dan pelestarian lingkungan menawarkan dua pendekatan tentang bagaimana mengelola lahan publik secara bertanggung jawab. Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk melakukan penanaman akar wangi (Vetiveria zizanioides) di taman edukasi dan konservasi sumber daya lahan Lembah Juhar, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan berupa penanaman 200 bibit tanaman akar wangi yang dilakukan di taman edukasi dan konservasi sumber daya lahan Lembah Juhar, Kabupaten Langkat bersama dengan beberapa praktisi dan akademisi dari berbagai institusi di daerah Sumatera Utara dalam rangka Hari Air Sedunia, selain itu pengabdian masyarakat ini juga memberikan sosialisasi mengenai tanaman akar wangi kepada masyarakat sekitar lahan Lembah Juhar, Kabupaten Langkat mengenai pentingnya konservasi dan pelestarian lingkungan yang sekaligus dapat memberikan manfaat kepada masyarakat sebagai taman edukasi.
Peningkatan Produksi Daun dan Kadar Protein Kelor (Moringa oleifera) dengan Aplikasi Pupuk Organik pada Lahan Spesifik Lokasi Rini Sulistiani; Syaiful Amri Saragih; Asritanarni Munar; Bayu Bonar Pratama Pohan
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 8, No 1 (2023): AGROVITAL VOLUME 8, NOMOR 1, MEI 2023
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v8i1.3681

Abstract

Analisis potensi kandungan metabolit sekunder bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa yang terkandung di dalam daun kelor dan menguji kemampuan antioksidan untuk membantu meningkatkan kekebalan tubuh. Penelitian di lapangan dengan memberikan perlakuan pupuk hayati dan asupan asam amino melalui foliar spray untuk memacu fotositesis sehingga terbentuk protein dan kalsium yang lebih tinggi. Lokasi sumber benih berasal dari pohon induk kelor di Kecamatan Pasir Mandoge, Kabupaten Asahan. Metode penelitian di lapangan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan 2 perlakuan. Faktor perlakuan pertama adalah pupuk Ecofarming dengan 4 taraf: E0 (0 ml/ha); E1 (2 ml/L); E2 (3 ml/L); E3 (4 ml/L). Faktor kedua adalah Asam Amino Plus terdiri dari 4 taraf: A0 (0 ml/L); A1 (10 ml/L); A2 (15 ml/L); A3 (20 ml/L). Terdapat 16 kombinasi perlakuan dan setiap perlakuan diulang 3 kali. Parameter yang diamati adalah komponen vegetatif: tinggi tanaman, diameter batang dan bobot produksi daun. Selanjutnya daun kelor dianalisis di laboratorium untuk mengidentifikasi senyawa protein. Analisis tanah awal dilakukan satu minggu setelah aplikasi Ecofarming dan sesudah penelitian selesai dilaksanakan. Pengamatan organisme pengganggu tanaman (OPT) dilakukan secara berkala setiap minggu dengan mencatat jenis hama dan tingkat serangan yang ditimbulkan. Hasil penelitian menunjukkan Ecofarming berpengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan daun kelor. Asam amino berpengaruh nyata terhadap diameter dan pertambahan besar batang kelor. Kombinasi perlakuan Ecofarming dan Asam amino menyebabkan perbedaan nyata terhadap pertumbuhan dan produksi daun kelor.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NITROGEN DUA VARIETAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL DAUN KENIKIR (Cosmos Sp). Hilda Julia; Noviantika Nasution; Rini Sulistiani; Bunga Raya Ketaren; Abdul Rahman Cemda
Jurnal SOMASI (Sosial Humaniora Komunikasi) Vol. 4 No. 1 (2023): Vol. 4 No. 1 (2023): Juli 2023
Publisher : CERED Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53695/js.v4i1.927

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji ekstraksi biji mentimun yang belum matang (Cucumis sativus L.) sebagai sumber hormon gibberellin (GA7) dan media tanam pada bibit (stadium pre-persawahan) kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.). Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok faktorial dengan 3 ulangan dan 2 faktor perlakuan. Faktor pertama adalah pemberian ekstrak biji mentimun yang belum matang sebagai hormon gibberellin (G) dengan tingkat G0 = kontrol, G1 = konsentrasi ekstrak biji mentimun yang belum matang 50%, G2 = konsentrasi ekstrak biji mentimun yang belum matang 75%, dan G3 = konsentrasi ekstrak biji mentimun yang belum matang 100%. Faktor kedua adalah penggunaan media tanam (M) dengan tingkat M0 = tanah atas 100% (kontrol), M1 = tanah atas 82,5% + limbah EFB 15% + Bioneensis 2,5%, M2 = tanah atas 72,5% + limbah EFB 25% + Bioneensis 2,5%, dan M3 = tanah atas 62,5% + limbah EFB 35% + Bioneensis 2,5%. Data penelitian dianalisis menggunakan Analisis Ragam (ANOVA) rancangan acak kelompok faktorial untuk melihat pengaruh ekstrak biji mentimun yang belum matang sebagai sumber hormon gibberellin (GA7) dan media tanam pada bibit (stadium pre-persawahan) kelapa sawit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak biji mentimun yang belum matang memiliki pengaruh signifikan dalam meningkatkan pertumbuhan kelapa sawit pada bibit (stadium pre-persawahan), seperti yang ditunjukkan oleh parameter tinggi tanaman, jumlah daun, dan luas daun. Penggunaan komposisi media tanam memberikan pengaruh signifikan dalam meningkatkan pertumbuhan kelapa sawit pada bibit (stadium pre-persawahan), yang ditunjukkan oleh parameter pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, diameter batang, dan panjang akar. Interaksi kombinasi faktor-faktor tersebut secara signifikan memengaruhi peningkatan pertumbuhan kelapa sawit pada stadium pre-persawahan, yang ditunjukkan oleh parameter jumlah daun.