Jurnal Kumparan Fisika
Vol. 6 No. 2: Agustus 2023

ANALISIS ZONA RAWAN GEMPA BUMI DI KABUPATEN BENGKULU SELATAN BERDASARKAN PERCEPATAN TANAH PUNCAK MENGGUNAKAN FORMULA KANAI

Giltro Kencoro (Universitas Bengkulu)
M Farid (Universitas Bengkulu)
Arif Ismul Hadi (Universitas Bengkulu)
Darmawan Ikhlas Fadli (Universitas Bengkulu)
Agung Sedayu (Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bengkulu Selatan)



Article Info

Publish Date
31 Aug 2023

Abstract

ABSTRAK   Provinsi Bengkulu terletak di antara Sumatra Fault Zone  dan Mentawai Fault Zone, yang mana merupakan sistem patahan paling berbahaya di Pulau Sumatera, Indonesia. Selain itu, gempa bumi Bengkulu tahun 2000 dengan magnitudo sebesar Mw 7,9 menyebabkan banyak korban jiwa dan harta benda di sekitar wilayah studi, dan banyak gempa lain yang merusak yang terjadi setelah gempa ini. Penentuan zona rawan gempa Kabupaten Bengkulu Selatan penting dilakukan untuk mengurangi kerusakan akibat gempa. Oleh karena itu, perekaman data mikrotremor short period dilakukan di 65 titik di daerah penelitian. Analisis data ambient noise dapat membantu mengidentifikasi local site-efect di Kabupaten Bengkulu Selatan dengan menggunakan metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR). Frekuensi fundamental alami berkisar antara 1.0 Hz hingga 9.3 ​​Hz, dan faktor amplifikasi berkisar antara 1.8 hingga 4.4. Nilai PGA diperoleh dari kejadian gempa bumi selama 100 tahun dan dihitung menggunakan persamaan Kanai. Hasil menunjukkan bahwa nilai PGA berkisar antara 0.18 g hingga 0.78 g. Zona rawan gempa di Kabupaten Bengkulu Selatan terbagi menjadi tiga zona, yaitu zona klasifikasi rendah (Kota Manna, Pasar Manna, Bunga mas, dan Seginim) , sedang (Pino Raya, Air Nipis, dan Ulu Manna), dan tinggi (Manna, Kedurang, dan Kedurang Ilir). Hasil penelitian ini dapat menjadi rekomendasi bagi pemangku kepentingan untuk mempertimbangkan langkah-langkah yang tepat untuk desain dan konstruksi tahan gempa di Kabupaten Bengkulu Selatan.   Kata  kunci: Gempa Bumi, HVSR, Kabupaten Bengkulu Selatan, PGA.   ABSTRACT   Bengkulu Province is between the Sumatra Fault Zone and the Mentawai Fault Zone, the most dangerous fault system in Sumatra, Indonesia. In addition, the 2000 Bengkulu earthquake with a magnitude of Mw 7.9 caused a significant loss of life and property in the study area, and many other destructive earthquakes occurred after this earthquake. Determining the earthquake-prone zone of South Bengkulu Regency is essential to reducing earthquake damage. Therefore, short-period microtremor data recording was conducted at 65 points in the study area. Analysis of ambient noise data can help identify local site effects in South Bengkulu Regency using the Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) method. The natural fundamental frequency ranges from 1.0 Hz to 9.3 Hz, and the amplification factor ranges from 1.8 to 4.4. PGA values were obtained from a 100-year earthquake event and calculated using the Kanai equation. The results show that PGA values range from 0.18 g to 0.78 g. The earthquake-prone zones in South Bengkulu Regency are divided into three zones: low (Kota Manna, Pasar Manna, Bunga Mas, and Seginim), medium (Pino Raya, Air Nipis, and Ulu Manna), and high (Manna, Kedurang, and Kedurang Ilir). The results of this study can serve as recommendations for stakeholders to consider appropriate measures for earthquake-resistant design and construction in South Bengkulu Regency.   Keywords: Earthquake, HVSR, South Bengkulu Regency, PGA.

Copyrights © 2023






Journal Info

Abbrev

kumparan_fisika

Publisher

Subject

Education Physics

Description

Artikel yang akan diterbitkan dalam jurnal ini adalah artikel penelitian terhadap pembelajaran fisika dan keilmuan ...