Konsumsi etanol memiliki konsekuensi bagi kesehatan, dimana penentuan etanol sangat relevan dengan uji toksikologi klinis yang mempengaruhi sistem saraf, sistem peredaran darah, sistem pencernaan sehingga perlu dideteksi. Biosensor amperometris merupakan alternatif untuk deteksi etanol dalam makanan yang diamati melalui nilai tegangan output, diperoleh dari oksigen terlarut yang tertinggal dari hasil metabolisme sel. Pada penelitian ini dilakukan deteksi etanol secara kuantitatif memanfaatkan biosensor berbasis sel ragi Saccharomyces cerevisiae untuk mengetahui kadar etanol yang terdapat pada makanan tradisional Lemang Tapai dengan nilai <5%. Larutan etanol standar dengan konsentrasi 1.2%, 2.43%, 3.64% dan 4.86% v/v sebagai kalibrasi sensor yang menunjukkan korelasi (r) yang baik yaitu 0.9937. Hasil pengukuran Lemang Tapai yang dideteksi oleh biosensor menunjukkan konsentrasi etanol 2.79%. Pengolahan data konsentrasi yang dihasilkan kemudian diuji menggunakan metode statistik Analysis of Variance (ANOVA) untuk mengetahui signifikansi perbedaan data yang dihasilkan untuk tiap konsentrasi etanol yang diuji. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap adanya etanol dalam makanan tradisional yang berbahaya ketika dikosumsi secara berlebih.
Copyrights © 2023