Upaya signifikan peningkatan perekonomian pedesaan dapat dilakukan dengan mengembangkan desa wisata. Sektor pariwisata tersebut dinilai mampu mendorong perkembangan sektor ekonomi lainnya, terutama sektor agrikultur, yang merupakan sektor utama dari kebijakan pembangunan desa selama ini. Dalam merespon hal tersebut, komunitas, khususnya masyarakat pelaku desa wisata di tingkat lokal, menjadi ujung tombak dan memegang peranan kunci dalam membangun resiliensi wilayahnya. Strategi komunikasi partisipatif mengedepankan pendekatan dimana komunitas diajak untuk menganalisis persoalan, serta mengidentifikasi solusi-solusi yang bisa diambil dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Paradigma perencanaan bottom up mengharapkan masyarakat lokal mengambil peran sebagai subjek pembangunan. Desa Wisata Karangrejo, kecamatan Borobudur di Kabupaten Magelang memiliki berbagai macam potesi yang sesuai dengan referensi diri (self reference) karakteristik desa. Pengabdian ini bertujuan untuk mengkaji dan mengidentifikasi bagaimana penerapan model Community Based Tourism yang dilakukan terhadap pengembangan desa wisata Karangrejo, melalui model Participatory Rural Appraisal (PRA). Pengabdian ini mengeksplorasi model CBT yang dilakukan dalam pengembangan desa wisata Karangrejo melalui pembentukan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata). Model Komunikasi Partisipatif pada CBT yang telah diuji dan diimplementasikan, dapat melengkapi model-model dalam temuan sebelumnya yang menunjukkan peran dan fungsi masing-masing pelaku pembangunan pariwisata.
Copyrights © 2023