<![CDATA[Lipa songke merupakan ciri khas masyarakat Manggarai. Selain sebagai warisan budaya, lipa songke juga menjadi kebutuhan setiap masyarakat Manggarai karena lipa songke merupakan salah satu kebutuhan dalam setiap momentum adat masyarakat Manggarai. Perdagangan lipa songke akan tergeser dari persaingan perdagangan yang semakin ketat jika tidak menerapkan rantai pasok yang efektif dan efisien. Hal ini menjadi permasalahan utama bagi penenun lipa songke yang belum menunjukkan penerapan teknologi dan belum adanya rumusan tujuan yang ingin dicapai oleh penenun Desa Mata Wae dalam memasarkan lipa songke. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pemasaran dan rantai pasok lagu lipa ke Desa Mata Wae. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Teknik analisis data meliputi tahapan proses membaca dan koding, reduksi data, penyajian data dan interpretasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemasaran lipa songke yang dilakukan oleh penenun di Desa Mata Wae masih menggunakan strategi pemasaran yang sederhana yaitu masih menggunakan metode penjualan dari mulut ke mulut dan pembeli datang langsung ke rumah penenun dengan cara nego langsung. Kemudian rantai pasok dapat dimodelkan dalam dua model yaitu model pertama dimulai dari supplier, manufaktur, retailer dan kemudian konsumen akhir. Kemudian model rantai pasok yang kedua adalah pemasok, produsen, dan terakhir konsumen akhir.]]>
Copyrights © 2023
