Tujuan penelitian ini menjadikan penelitian ini sebagai studi pendahuluan untuk memahami apakah Manajemen Puncak dapat membentuk budaya organisasi melalui tiga faktor pendukung yaitu proses seleksi, kinerja sebagai role model, dan sosialisasi . Studi yang lebih dalam akan disarankan untuk mengikuti studi ini. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yang akan menggambarkan “warna” (nilai, gaya manajemen, dan perilaku) Manajemen Puncak, upaya Manajemen Puncak untuk menyebarkan “warna” mereka melalui tiga faktor yang berkontribusi, dan seberapa mirip “warna” (gaya manajemen, nilai, dan perilaku) dan kekuatan budaya perusahaan yang telah dikembangkan. Kuesioner dibagikan kepada 30 organisasi, 30 Top Management , dan 36 Middle Management. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi dapat dibentuk oleh Top Management sebagai role model dimana Top Management juga sering mengadakan pertemuan dengan bawahannya yang menandakan adanya komunikasi yang intensif antara Top Management dengan anggota organisasi lainnya. Penelitian ini berkontribusi untuk memperkaya literatur manajemen, terutama dalam hal faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi budaya organisasi dalam kaitannya dengan Manajemen Puncak .
Copyrights © 2023