Komunikasi merupakan cara yang digunakan untuk membuat sebuah hubungan antara manusia dengan manusia lainnya. Anak dengan autis kemampuan komunikasi ekspresifnya sangat kurang, anak cenderung tidak dapat menyampaikan dan mengungkapkan kepada orang lain apa yang diinginkannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat efektivitas metode pecs untuk meningkatkan kemampuan komunikasi ekspresif anak autis. Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif desain single subject research. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Prosedur pengumpulan data yakni pengamatan, tanya jawab dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis dalam kondisi dan grafik deskriptif. Subjek dalam penelitian ini seorang anak autis berusia 10 tahun yang mempunyai hambatan berkomunikasi. Proses intervensi PECS dilakukan sebanyak 8 sesi. Hasil dari penelitian didapat metode PECS efektif dalam meningkatkan komunikasi ekspresif anak autis walaupun peningkatannya tidak signifikan ini disebabkan karena subjek penelitian ini yakni anak autis pada tingkat autis berat dan dalam jangka waktu yang tidak lama yaitu satu bulan. Namun pada aspek kemampuan komunikasi meraih apa yang diinginkan dan aspek mengikuti instruksi sederhana, anak autis mengalami peningkatan, ini terlihat dalam grafik dimana masing-masing frekuensi aspek meningkat antara pada masa baseline (A1) dengan masa intervensi (B).
Copyrights © 2023