Jurnal Ilmu Lingkungan
Vol 21, No 4 (2023): October 2023

Pencapaian SDGs Pada Kawasan Ekowisata (Studi Kasus: Situ Gunung Kabupaten Sukabumi)

Iqbal Abdul Muqsith (IPB University)
Rina Mardiana (IPB University)
Arya Hadi Dharmawan (IPB University)



Article Info

Publish Date
21 Sep 2023

Abstract

Penelitian ini menganalisis keberlanjutan ekowisata di kawasan TNGGP, berdasarkan aspek  sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup.  Pengembangan ekowisata memiliki potensi besar didalam mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Oleh karena itu indikator keberlanjutan ekowisata ditelaah berdasarkan indikator yang tertuang dalam SDGs. salah satu cara mengukur keberhasilan ekowisata adalah dengan menerapkan SDGs. Analisis tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) pada kawasan ekowisata ini, dilakukan di wilayah ekowisata Situ Gunung, Desa Gede Panggrango Kecamatan Kadudampit Kabupaten Sukabumi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis  Sustainable Development Goals (SDGs) pada kawasan ekowisata. Analisis keberlanjutan Ekowisata Situ Gunung menggunakan teori politik berkelanjutan dari Ian Scoones  dengan menggunakan empat faktor transformasi politik berkelanjutan yaitu: Teknologi, Pasar, Negara, dan Masyarakat.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriftif dan metode analytical hierarchy process (AHP) yaitu metode kualitatif bersifat numerik dari Thomas L Saati. Metode ini membandingkan kriteria dengan kriteria yang kemudian akan meghasilkan prioritas utama. Hasil  Penelitian menunjukan  peran masing-masing aktor memiliki kepentingan dan pandangan masing-masing terhadap SDGs. Berdasarkan AHP Masyarakat desa lebih berorientasi kepada ekonomi dalam memandang SDGs; kurangnya kolaborasi antara  pengelola, masyarakat lokal, dan swasta menjadi permasalahan ekowisata Situ Gunung. Hasil prioritas aktor dengan menggunakan AHP menunjukan Kriteria Ekonomi menjadi prioritas utama dengan skor 0.55426, Kriteria Sosial 0.27016. Lingkungan 0.16904. Sedangkan Alternatif yakni; kerjasama Stakeholders 0.503, mengurangi kemiskinan 0.466, pengembangan UMKM 0.185,  Infrastruktur 0.166, dan lembaga peduli lingkungan 0.101. Hasil tersebut sejalan dengan kondisi di lapangan yang membuktikan bahwa pencapaian di bidang lingkungan masih kurang dilakukan dan diprioritaskan oleh para aktor.

Copyrights © 2023