Air kelapa apabila tidak dimanfaatkan akan dapat mencemari lingkungan karena cepat berubah menjadi asam dan berbau menyengat. Air yang bersifat asam dapat merusak tanah dan menghambat pertumbuhan tanaman. Kandungan kimia air kelapa sangat beragam tergantung pada jenis atau varietasnya, umur buah, daerah tumbuh, keadaan tanah, dan intensitas cahaya matahari (Jackson et al., 2004 dan Jean et al., 2009). Air kelapa mempunyai potensi yang baik untuk dibuat menjadi minuman fermentasi, karena kandungan zat gizinya, kaya akan nutrisi yaitu gula, protein, lemak dan relatif lengkap sehingga sangat baik untuk pertumbuhan bakteri penghasil produk pangan. Pada kenyataannya di Tiku Utara air kelapa tidak diolah karena masyarakat menganggap tidak dapat di dimanfatkan dan di jual di pasaran, sehingga masyarakat banyak yang membuang air kelapa ke sungai atau ke sawah sehingga menjadi limbah. Kondisi ini sudah terjadi cukup lama secara kuantitatif limbah air kelapa sebanyak 2 ton per hari, karena kebiasan masyarakat Tiku Utara apabila memasak makanan selalu memasak mempergunakan kelapa untuk memasak minimal 2 buah kelapa atau lebih per rumah setiap hari. Sehubungan dengan kondisi masyarakat di lingkungan Tiku Utara maka pengabdian ini difokuskan untuk memberikan dampingan dalam (home Industri) seperti produk minuman nata de coco berhasil dengan baik.
Copyrights © 2023