Latar belakang: Di Indonesia banyak kejadian yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan pengobatan yang dikenal sebagai masalah terkait obat yang dapat menggangu hasil klinis kesehatan pasien disebut sebagai DRPs. Tuberkulosis merupakan penyakit kronik akibat bakteri Mycrobacterium Tuberculosis. Dalam terapi, pasien tuberkulosis perlu banyak obat, yang meningkatkan resiko DRPs. Tujuan: Menganalisis kejadian DRPs kategori overdose, underdose, dan drug interaction pasien tuberkulosis. Metode: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif non eksperimental dengan metode pendekatan deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif yaitu data rekam medis pasien tuberkulosis periode Januari 2022 – Maret 2023 selama rawat inap RS dr.Soepraoen Malang. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Populasi sama dengan sampel melibatkan 40 pasien. Analisis data masing-masing kategori berdasarkan aplikasi Drug.com dan Permenkes no.67 tahun 2016 dalam bentuk distribusi presentase. Hasil: Analisis DRPs berdasarkan karakteristik pasien Tuberkulosis RS dr. Soepraoen Malang didominasi laki-laki sebesar 67,5% dan yang paling banyak menderita tuberkulosis adalah usia 46-55 tahun. Simpulan: Masalah terkait obat pada pasien tuberkulosis yang menjalani perawatan di RS dr. Soepraoen Malang ialah 46 kasus. Kasus DRPs termasuk 1 kasus overdose (2,2%), 4 kasus underdose (8,7%), dan 41 kasus drug interaction (89,1%).
Copyrights © 2023