Penelitian ini bertujuan untuk memberi solusi alternatif terhadap salah satu problematika pembelajaran bahasa Bali, yakni keheterogenan karakteristik peserta didik. Fakta menunjukkan bahwa tidak setiap peserta didik berbahasa pertama (B1) bahasa Bali, sebagian ber-B1 bahasa Indonesia. Kondisi empirik ini perlu disikapi secara cermat agar pembelajaran bahasa Bali menjadi efektif. Salah satu upaya untuk mengembangkan pembelajaran bahasa Bali secara efektif adalah pemilihan metode yang sesuai dengan kondisi peserta didik. Dengan mempertimbangkan kondisi empirik bahasa pertama peserta didik yang beragam, metode tata bahasa–terjemahan dapat diaplikasikan dengan modifikasi sesuai kebutuhan. Implementasi metode tata bahasa–terjamahan dapat dilakukan dengan teknik penyandingan bentuk-bentuk sepadan antara bahasa Bali dengan bahasa Indonesia. Dalam penelitian ini yang disandingkan adalah bahan ajar sesonggan dengan pepatah, sesawangan dan pepindan dengan perumpamaan, dan sasenggakan dengan ibarat. Berdasarkan perbandingan itu tampak bahwa kuniversalan metafora kognitif pada bahasa Bali dan Indonesia dapat dimanfaatkan untuk peningkatan efektivitas pembelajaran bahasa Bali
Copyrights © 2023