Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial
Vol. 7 No. 2 (2023): Oktober

Motif Batik Indramayu sebagai Bentuk Strategi Akulturasi Budaya Tiongkok-Indramayu

Danirih Danirih (Universitas Gunadarma)
Tri Wahyu Retno Ningsih (Universitas Gunadarma)



Article Info

Publish Date
31 Oct 2023

Abstract

Keberadaan bangsa Tiongkok di Indramayu tidak terlepas dari adanya kegiatan perdagangan di sekitar pelabuhan Cimanuk. Hal tersebut yang menyebabkan adanya akulturasi budaya Tiongkok dan Indramayu. Salah satu bentuk akulturasi budaya Tiongkok dan Indramayu adalah batik. Tujuan penelitian ini untuk  mengungkap strategi akulturasi budaya batik Indramayu dan Tiongkok. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui proses observasi, wawancara, dan dokumentasi. Proses analisis data menggunakan langkah-langkah yaitu, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Berdasarkan hasil analisis motif batik Indramayu yang dipengaruhi oleh budaya Tiongkok adalah motif Liong, Lokcan, dan Pacar China. Terdapat 3 kategori strategi akulturasi yang ditemukan yaitu, strategi asimilasi, separasi, dan integrasi. Strategi asimilasi terjadi karena adanya interaksi perdagangan dan interaksi sosial antara masyarakat Indramayu dengan msyarakat Tiongkok. Strategi separasi ditunjukan dengan pemilihan motif asli batik Indramayu dibandingkan motif yang dipengaruhi budaya Tiongkok. Strategi integrasi ditandai dengan adanya kegiatan membatik bersama  di daerah sekitar sungai Cimanuk pada zaman dahulu. Selain itu, ditandai dengan banyaknya peminat batik motif Lokcan. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa batik Indramayu tergolong ke dalam batik pesisir dan motif batik Indramayu yang dipengaruhi oleh budaya Tiongkok, yaitu, motif Liong, Lokcan, dan Pacar China.   The existence of the Chinese nation in Indramayu is inseparable from the existence of trading activities around the Cimanuk port. This is what causes the acculturation of Chinese and Indramayu culture. One form of acculturation of Chinese and Indramayu culture is batik. The purpose of this study is to reveal the acculturation strategy of Indramayu and Chinese batik culture. The research method used is qualitative research with data collection techniques through observation, interviews, and documentation. The data analysis process uses steps, namely, data reduction, data presentation, and data verification. Based on the results of the analysis of the Indramayu batik motifs that are influenced by Chinese culture are the Liong, Lokcan, and Pacar China motifs. There are 3 categories of acculturation strategies found, namely, assimilation, separation, and integration strategies. The assimilation strategy occurs because of trade interactions and social interactions between the Indramayu people and Chinese people. The separation strategy is demonstrated by selecting original Indramayu batik motifs compared to motifs influenced by Chinese culture. The integration strategy was marked by the existence of joint batik activities in the area around the Cimanuk river in ancient times. In addition, it is marked by the large number of Lokcan motif batik enthusiasts. Based on the research results, it was concluded that Indramayu batik is classified as coastal batik and the Indramayu Batik motifs are influenced by Chinese culture, namely, the Liong, Lokcan and Pacar China motifs.

Copyrights © 2023






Journal Info

Abbrev

JICC

Publisher

Subject

Arts Humanities

Description

Satwika (Kajian Budaya dan Perubahan Sosial) publishes scientific papers on the results of studies/research and reviews of the literature in the fields of cultural studies and social change. The journal is oriented towards research on cultural phenomena and the current social changes. With the aim ...