Kalimantan Barat memiliki potensi Pembangkit Listrik Tenaga Energi Baru Terbarukan (PLT EBT) salah satunya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg). PT.PLN diwajibkan membeli energi listrik berbasis EBT dari pihak ketiga apabila memenuhi persyaratan dalam S.K/DIR/0357/2014. Pemilihan lokasi PLTBg dekat dengan Pabrik Kelapa Sawit (PKS). Kecamatan Meliau memiliki PKS dengan produksi 60 ton TBS/jam dengan titik sambung melalui Gardu Hubung Meliau. Pada titik sambung juga mengalami drop tegangan melewati batas drop maksimal sebesar 13,51% saat Waktu Beban Puncak (WBP). Penelitian bertujuan melakukan simulasi penyambungan PLTBg ke GH Meliau sistem Sanggau serta menyelidiki apakah penyambungan memenuhi persyaratan dalam S.K/DIR/0357/2014. Simulasi menggunakan ETAP untuk menghitung aliran daya dan hubung singkat. Hasil simulasi aliran daya berupa profil tegangan, daya kirim, rugi-rugi daya saluran dan pembebanan saluran. Simulasi hubung singkat dilakukan dengan 4 skenario yaitu gangguan 3 fasa, 1 fasa, fasa-fasa, dan 2 fasa ke tanah. Hasil simulasi menunjukan drop tegangan terbesar kondisi eksisting saat WBP sebesar 20,03%, setelah penyambungan drop tegangan terbesar saat WBP sebesar 7,57% terjadi pada penyulang Kuala Buayan. Total rugi daya saluran setelah penyambungan saat WBP menurun sebesar 33,91%. Hasil simulasi hubung singkat setelah penyambungan arus hubung singkat terbesar pada gangguan 3 fasa sebesar 1,441 kA terjadi di GH Meliau. Berdasarkan hasil aliran daya dan hubung singkat, penyambungan PLTBg memperbaiki profil tegangan sistem, membuat rugi-rugi daya saluran menurun sehingga memenuhi persyaratan penyambungan dalam S.K/DIR/0357/2014 serta meningkatkan arus hubung singkat namun masih di bawah batas standar SPLN 52 Tahun 1983
Copyrights © 2021