Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology
Vol 7, No 2: Juli 2019

ANALISIS TEKNO-EKONOMIS GENERATOR SET (GENSET) SEBAGAI SUMBER ENERGI CADANGAN PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK. PONTIANAK

Muhamad Ilmi (Unknown)
Junaidi - (Unknown)
Ayong Hiendro (Unknown)



Article Info

Publish Date
20 Aug 2019

Abstract

Dalam sistem telekomunikasi, listrik merupakan salah satu sistem yang berperan sangat penting sebagai sumber energi agar perangkat-perangkat telekomunikasi dapat bekerja dan terlaksana dengan baik, untuk itu sangat perlu menjaga kualias dari penyaluran listrik tersebut, agar tidak terjadi gangguan akibat padamnya listrik, dan menyebabkan kerugian finansial baik secara individu maunpun perusahaan, demikian juga bila hal ini terjadi pada perusahaan telkom, maka akan sangat merugikan perusahaan tersebut. selama ini energi listrik di telkom bersumber dari PLN oleh karena belum begitu andalnya penyaluran energi listrik di Kalbar maka diperlukan sumber energi cadangan sebagai sumber energi listrik pengganti agar perangkat telekomunikasi dapat selalu bekerja, dalam hal ini sumber energi listrik cadangan yang paling praktis adalah generator set (genset). Telkom mempunyai dua buah genset dengan kapasitas masing-masing 1250 kVA dan 1100 kVA, agar dapat beroperasi secara ekonomis dengan baik dan layak maka perlu melakukan perhitungan secara teknis penjadwalan operasi ekonomis genset dan dapat memberikan pertimbangan secara ekonomis tentang penjadwalan genset di PT. Telkom Witel Kalbar Pontianak.Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis ke dua genset terhadap operasi penjadwalan ekonomis unit-unit pembangkit dengan menggunakan metode Lagrange Multiplier, dapat diketahui bahwa untuk beban yang ada di telkom saat ini kurang lebih 291 kW, tidak bisa dilakukan kombinasi ke 2 unit pembangkit, dikarenakan tidak memenuhi batas minimum dari pembangkitan kombinasi ke 2 unit genset, beban minimal kombinasi ke 2 unit genset adalah 370 kW, akan tetapi beban akan diambil alih oleh genset Dorman dengan total pembakaran = 65.27 Rp/jam dan yang paling ekonomis bila dibanding dengan genset Deutz MWM sebesar = 69.41 Rp/jam, oleh sebab itu dilakukanlah asumsi jika bebannya bertambah dikemudian hari, mulai dari batas minimum sampai batas maksimum pembangkitan yakni 370 kW sampai 1880 kW. Dari ke 2 unit pembangkit yang ada di Telkom sebenarnya mubazir, karena 1 unit pun sudah cukup untuk melayani beban kebutuhan yang ada, berarti ada investasi yang terbuang percuma. Akan tetapi dikarena adanya sistem no break system maka harus siap dan sedia ke 2 unit pembangkit tersebut apabila terjadi gangguan atau sedang dalam perawatan.

Copyrights © 2019






Journal Info

Abbrev

j3eituntan

Publisher

Subject

Computer Science & IT Control & Systems Engineering Electrical & Electronics Engineering Energy Engineering

Description

Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) (E-ISSN: 3026-1856) is the latest name for the JTE UNTAN, which underwent a name change. This journal has been in circulation within UNTAN since 2013 under its previous name. The name change reflects an evolution in the ...