Teknologi komunikasi dan informasi memiliki peran penting dalam aktivisme politik dansosial sehingga menghadirkan aktivisme siber dan gerakan sosial baru di media sosialkhususnya untuk peristiwa fenomenal yang viral seperti kasus penembakan Brigadir PolisiNofriansyah Yosua Hutabarat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interpretasi publikterhadap kasus penembakan Brigadir Polisi Nofriansyah Yosua Hutabarat dan menganalisissejauh mana peran aktivisme siber dan gerakan sosial baru sebagai alat mobilisasi opini publikpada kasus tersebut. Riset menggunakan metode kualitatif dengan mengadopsi teknik analisiswacana Teun A.van Dijk yaitu struktur makro, superstruktur dan struktur mikro. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa peran aktivisme siber sangat penting dalam memobilisasi suarapada kasus penembakan Brigadir Polisi Nofriansyah Yosua Hutabarat hal ini didukung karenaadanya kombinasi antara topik penembakan antar anggota polisi sebagai isu yang menarikdengan Twitter sebagai ruang baru dalam kebebasan berekspresi sehingga menimbulkaninteraksi rutin warganet yang bersifat informal dan penerapan strategi algoritma Twitter.Ketiga unsur ini membentuk gerakan sosial baru yang menjadi ruang gema di dunia virtualdan melahirkan mobilisasi massa dibeberapa kota besar di Indonesia.
Copyrights © 2023