Rona Teknik Pertanian
Vol 9, No 1 (2016): Volume 9, No. 1, April 2016

Model Pengeringan Lapisan Tipis Rebung Bambu “Tabah” (Gigantochloa nigrociliata KURZ)

Gede Arda (Universitas Udayana)
P.K. Diah Kencana (Universitas Udayana)
IBP. Gunadnya (Universitas Udayana)
Ni Luh Yulianti (Universitas Udayana)



Article Info

Publish Date
01 Apr 2016

Abstract

Abstrak. Rebung bambu tabah (Gigantochloa nigrociliata KURZ) merupakan produk khas daerah Pupuan, Tabanan, Bali yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai produk yang bernilai ekonomis. Kajian awal proses pengeringan rebung untuk meningkatkan umur simpan rebung bambu Tabah dilakukan pada penelitian ini. Kurva laju pengeringan rebung bambu Tabah memberikan informasi penting untuk proses pengeringan. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah mempelajari karakteristik laju pengeringan rebung bambu Tabah melalui aplikasi model pengeringan lapisan tipis. Rebung bambu Tabah yang dibelah menjadi dua dan empat bagian dikeringkan pada suhu 50oC, 60oC, dan 70oC. Perubahan kadar air setiap saat kemudian dimodelkan dengan model Newton dan Page. Kesesuaian model yang digunakan dievaluasi dengan menentukan nilai koefisien determinasi (r2) dan RMSE dari model. Hasil menunjukkan bahwa model Page lebih baik digunakan untuk memodelkan pengeringan rebung bambu Tabah pada semua perlakuan. Model Newton menunjukkan ketidaksesuaian yang sangat tinggi pada suhu 50oC namun kesesuaiannya meningkat pada suhu yang lain.  Thin Layer Drying Model of Bamboo Shoots “Tabah” (Gigantochloa nigrociliata KURZ) Abstract. Bamboo shoots Tabah (Gigantochloa nigrociliata KURZ) is a unique product of Pupuan District, Tabanan, Bali which is potent to be developed as highly value product. Preliminary study of the bamboo shoots drying to enhance its storage life was conducted in this research. Bamboo shoots Tabah’s drying rate curve give an important information for its drying process. Therefore, the aim of this research was to study the characteristics of bamboo shoots Tabah drying by applying thin layer drying models. Bamboo shoots split into two and four pieces were dried under drying air temperatures 50oC, 60oC, and 70oC. Instantaneous moisture content of the shoots are modeled by Newton and Page model. The goodness of the models were evaluated by determining its coefficient of determination (r2) and RMSE. The results showed that Page model was better to model the bamboo shoots Tabah drying process on all drying treatments. The Newton Model indicated the worst fit on drying air temperature 50oC while showed better fit on other temperatures.

Copyrights © 2016






Journal Info

Abbrev

RTP

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Engineering

Description

JRTP is the official journal from the Department of Agricultural Engineering, Faculty of Agriculture, Syiah Kuala University (Unsyiah), Banda Aceh-Indonesia. It covers and devotes a complete and interdisciplinary wide range of research and review in engineering applications for agriculture and ...