Bioetanol merupakan bahan bakar yang berbahan baku tumbuh-tumbuhan. Bahan baku untuk proses produksi bioetanol yaitu gula, pati, dan selulosa. Pembentukan senyawa Bioetanol (C2H5OH) dilakukan dengan cara proses enzimatik dan fermentasi. Tumbuhan yang memiliki kadar karbohidrat tinggi seperti tebu, nira, aren, sorgum, ubi kayu, jambu mete (limbah jambu mete), garut, batang pisang, ubi jalar, jagung, bonggol jagung, jerami berpotensi menghasilkan bioetanol. Dalam penelitian ini berorientasi pada pemanfaatan limbah ampas tebu di dari dan kulit pisang digunakan sebagai bahan baku utama pembuatan bioetanol. Hal dikarenakan bahan tersebut memiliki kandungan selulosa yang cukup tinggi dan berpotensi sebagai energi alternatif diolah menjadi bioetanol. Bahan karbohidrat yang cukup tinggi dapat dikonversi menjadi glukosa. Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui informasi terhadap %v/v etanol yang dihasilkan ketika dilakukan penambahan ragi tape (Saccharomyces cerevisiae) pada saat fermentasi. Hasil Penelitian menunjukan bahwa pembuatan bioetanol dari limbah biomassa ampas tebu dengan variasi waktu fermentasi dan waktu hidrolisis yaitu untuk sampel ampas tebu dengan fermentasi hari ke-3 dan waktu hidrolisis 15 menit menghasilkan 4 mL destilat Bioetanol. Hari ke 5 dengan waktu hidrolisis 20 menit menghasilkan 6 mL, Pada hari ke 6 dan ke 7 dengan waktu hidrolisis 25 menit menghasilkan 10 mL Bioetanol.
Copyrights © 2023