Prosiding Seminar Nasional Pendidikan dan Agama
Vol. 1 No. 1 (2020): Mei : SEMNASPA

INOVASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) (Studi Pembelajaran PAI Berbasis Inquiri)

Ahmad Hariyadi (IKIP PGRI Bojonegoro)



Article Info

Publish Date
12 May 2020

Abstract

Lembaga pendidikan Islam bisa dikategorikan sebagai lembaga industri mulia (noble industri) karena mengemban misi ganda, yaitu profit sakaligus sosial. Misi profit, yaitu untuk mencapai keuntungan, ini dapat dicapai ketika efisiensi dan efektivitas dana bisa tercapai, sehingga pemasukan (income) lebih besar dari biaya operasional. Oleh karena itu guru dituntut untuk lebih kreatif, selektif dan proaktif dalam mengakomodir kebutuhan siswa guru juga lebih peka terhadap karakteristik maupun psikis siswa. Beberapa usaha yang dapat dilakukan guru dalam rangka menciptakan kondisi yang efektif dan kondusif adalah kecekataan dalam memilih sebuah metode dengan pendekatan emosional dan psikologis siswa untuk itu seorang guru bukan hanya dituntut untuk bisa menguasai teknik pengelolahan kelas, keterampilan, mengajar, pemanfaatan sumber belajar, penguasaan emosional siswa, penguasaan kondisi kelas dan sebagainya. Inquiry merupakan teknik yang mempersiapkan peserta didik pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri secara luas agar melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan mencari jawabannya sendiri, serta -menghubungkan penemuan yang lain, membandingkan apa yang ditemukannya dengan yang ditemukan peserta didik lainnya. inquiry sebagai teknik pengajaran mengandung arti bahwa dalam proses kegiatan mengajar berlangsung harus dapat mendorong dan dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif dalam belajar. Untuk mengatasi kesulitan ini dapat diketahui dengan jalan mengembangkan keimanan berbasis inquiri berbasis kontestual. Melalui pendekatan ini, peserta didik diajak untuk mengamati dan mengkaji peristiwa-peristiwa kehidupan sebagai laboratorium (Pendidikan Agama Islam).

Copyrights © 2020