Apresiasi Islam terhadap seni terlihat dari seringnya digunakan sebagai media dakwah, salah satunya tembang Lir-ilir. Namun, saat ini sebagian besar anak-anak belum memahami maknanya. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk melihat bagaimana nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam lirik tembang Ilir Ilir. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dimana dokumentasi sumber primer berupa syair lagu Lir-ilir dikaji dengan teknik analisis semiotika dengan menempatkannya sebagai sistem tanda yang harus dianalisis esensinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa syair lagu Lir-ilir struktur batinnya mengandung tiga nilai pendidikan Islam antara lain: 1) keimanan, keyakinan bahwa Allah SWT telah memberikan fitrah (tandur), koreksi keyakinan (dodot) masyarakat terhadap animisme-dinamisme dan Hindu-Budha yang merusak fitrah ( kumitir bedhah), dan keyakinan manusia akan datangnya ajal untuk menghadap Allah SWT (seba) dalam waktu dekat (mengko sore); 2) Nilai Syariah, seruan (penekna) untuk melakukan lima rukun Islam (blimbing); 3) akhlak, saling mengingatkan dengan cara yang baik (lir-ilir) dan menaati (hiya) seruan pemimpin (cah angon) agar taat kepada agama Allah SWT (ijo royo-royo), dengan penuh cinta (penganten anyar), istiqomah atas segala godaan (lunyu), lebih banyak bertaubat (mbasuh), dan bersyukur diberi kesempatan (kalangane) mencari hidayah (rembulane); c) bertoleransi dengan mengakulturasi (dondomana) dan mengasimilasi (jlumatana) adat-istiadat dengan ajaran Islam.
Copyrights © 2021