cover
Contact Name
Syaekudin
Contact Email
syaekudins@gmail.com
Phone
+6281325385115
Journal Mail Official
dhabitjurnal@gmail.com
Editorial Address
Jl. Sisingamangaraja No.5, Wonotingal, Kec. Candisari, Kota Semarang, Jawa Tengah 50252
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Dhabit : Jurnal Pendidikan Islam
ISSN : 28093364     EISSN : 2809168X     DOI : -
Artikel yang dimuat disini merupakan hasil penelitian, kajian dan gagasan di bidang pendidikan Islam dari para guru Pendidikan Agama Islam, pengawas PAI, dosen, pejabat dan pemerhati pendidikan Islam terutama Pendidikan Agama Islam di sekolah.
Articles 50 Documents
PENINGKATAN KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KABUPATEN PATI DALAM MERANCANG MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH MELALUI WORKSHOP PADA SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2019/2020 Masudin
DHABIT : Jurnal Pendidikan Islam Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Dhabit : Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Kementerian Agama Prov Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan proses pengembangan Model Pembelajaran Make a Match (MM) melalui workshop, 2) meningkatkan kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Pati dalam menyusun Model Pembelajaran Make a Match (MM). Penelitian dilakukan dengan dua siklus dan masing-masing siklus terdiri atas empat tahapan, yakni: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Indikator kinerja yang ditetapkan adalah: bila minimal terdapat 80% guru tergolong sangat baik dan baik dalam aspek penilaian menyusun Model Pembelajaran Make a Match (MM), maka dapat dikatakan bahwa penerapan tindakan sudah berhasil. Dari hasil analisis diperoleh informasi bahwa terjadi peningkatan kemampuan Guru Pendidikan Agama Islam Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Pati dalam merancang Model Pembelajaran Make a Match (MM). Peningkatan itu ditunjukkan (1) kemampuan Guru Pendidikan Agama Islam Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Pati dalam merumuskan unsur-unsur Model Pembelajaran Make a Match (MM), dari 13% pada siklus I menjadi 100% pada siklua II; (2) Kemampuan menyusun langkah-langkah dalam Model Pembelajaran Make a Match (MM), dari 13% pada siklus I menjadi 100% pada siklus II. Adapun respon dalam mengikuti proses workshop dalam rangka merancang Model Pembelajaran Make a Match (MM) adalah 67% merespon sangat baik dan 33% merespon baik, ini menunjukkan bahwa mereka sangat mengharapkan adanya workshop dalam meningkatkan kompetensi mereka.
PERAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN GURU PADA SMP NEGERI 1 GEMBONG PATI TAHUN PELAJARAN 2020/2021 Siti Musfiroh
DHABIT : Jurnal Pendidikan Islam Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Dhabit : Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Kementerian Agama Prov Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1). Mengetahui peran kompetensi kewirausahaan kepala sekolah dalam meningkatkan kesejahteraan guru di SMP Negeri 1 Gembong Pati tahun pelajaran 2020/2021. 2) Mengetahui faktor pendukung dan penghambat kompetensi kewirausahaan kepala sekolah dalam meningkatkan kesejahteraan guru di SMP Negeri 1 Gembong Pati tahun pelajaran 2020/2021. 3). Mengetahui hasil peningkatan kesejahteraan guru melalui kompetensi kewirausahaan kepala sekolah di SMP Negeri 1 Gembong Pati tahun pelajaran 2020/2021. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sedangkan jenis penelitian adalah penelitian survey/lapangan. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Selanjutnya data yang terkumpul akan dianalisis dengan teknik reduksi data, penyajian data, dan terakhir penarikan kesimpulan. Hasil penelitian mengungkap bahwa melalui peran kompetensi kewirausahaan kepala sekolah dalam meningkatkan kesejahteraan guru pada SMP Negeri 1 Gembong Pati memberikan hasil peningkatan kesejahteraan guru diantaranya: terciptanya perasaan aman, nyaman dan rasa tentram yang dirasakan oleh guru, adanya peningkatan penghasilan guna memenuhi kebutuhan keluarga, terpenuhi kebutuhan pendidikan keluarga dengan diwujudkannya pendidikan putra putrinya minimal sarjana bahkan pasca sarjana, kemampuan mengembangkan diri secara professional dengan diwujudkan beberapa guru berpendidikan pasca sarjana dan kemampuan guru pada SMP Negeri 1 Gembong Pati untuk mengembangkan komunikasi ke segala arah sesuai kapasitasnya. Simpulannya, berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai “Peran Kompetensi Kewirusahaan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Guru pada SMP Negeri 1 Gembong Pati” menunjukkan adanya peningkatan kesejahteraan guru dengan adanya penguasaan kompetensi kewirausahaan oleh kepala sekolah.
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI “MENGHINDARI MINUMAN KERAS, JUDI DAN PERTENGKARAN” SISWA KELAS VIII-H SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 4 PATI MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING PADA SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2019/2020 Uswatun Khasanah
DHABIT : Jurnal Pendidikan Islam Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Dhabit : Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Kementerian Agama Prov Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui apakah penerapan model pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam Materi ”Menghindari Minuman Keras, Judi dan Pertengkaran”, 2) mengetahui apakah penerapan model pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan keaktifan siswa. Penelitian dilakukan dengan tiga siklus dan masing-masing siklus terdiri atas empat tahapan, yakni: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Indikator keberhasilan ditetapkan bila minimal terdapat 75% siswa mencapai ketuntasan belajar setelah diterapkan Model Discovery Learning. Dari hasil peneltian tindakan ini diperoleh informasi bahwa ada peningkatan prestasi belajara Pendidikan Agama Islam siswa kelas VIII-H Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Pati pada Semester Gasal Tahun Pelajaran 2019/2020. Peningkatan itu ditunjukkan dengan: (1) rata-rata prestasi belajar siswa pada siklus I adalah 6,97; pada siklu siklus II adalah 7,39; dan pada siklus III adalah 8,78 (2) ketuntasan belajar siswa pada siklus I adalah 15 siswa atau 41,67%; siklus II adalah 24 siswa atau 66,67%; dan pada siklus III adalah 36 siswa atau 100%; (3) ketuntasan belajar klasikal pada siklus I adalah 41,67%; siklus II adalah 66,67%; dan pada siklus III mencapai 100,00%. Ini berarti prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa mengalami peningkatan pada setiap siklus dan sudah melampaui indikator yang telah ditentukan.. Disamping itu juga ada peningkatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran, baik secara individu maupun secara kelompok, ini menunjukkan bahwa respon siswa kelas VIII-H Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Pati pada Semester Gasal Tahun Pelajaran 2019/2020 terhadap pelaksanaan Model Discovery Learning mencapai 83,22% menyatakan sangat setuju atau dalam kategori tinggi.
NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM LIRIK TEMBANG DOLANAN LIR-ILIR Prastio
DHABIT : Jurnal Pendidikan Islam Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Dhabit : Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Kementerian Agama Prov Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Apresiasi Islam terhadap seni terlihat dari seringnya digunakan sebagai media dakwah, salah satunya tembang Lir-ilir. Namun, saat ini sebagian besar anak-anak belum memahami maknanya. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk melihat bagaimana nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam lirik tembang Ilir Ilir. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dimana dokumentasi sumber primer berupa syair lagu Lir-ilir dikaji dengan teknik analisis semiotika dengan menempatkannya sebagai sistem tanda yang harus dianalisis esensinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa syair lagu Lir-ilir struktur batinnya mengandung tiga nilai pendidikan Islam antara lain: 1) keimanan, keyakinan bahwa Allah SWT telah memberikan fitrah (tandur), koreksi keyakinan (dodot) masyarakat terhadap animisme-dinamisme dan Hindu-Budha yang merusak fitrah ( kumitir bedhah), dan keyakinan manusia akan datangnya ajal untuk menghadap Allah SWT (seba) dalam waktu dekat (mengko sore); 2) Nilai Syariah, seruan (penekna) untuk melakukan lima rukun Islam (blimbing); 3) akhlak, saling mengingatkan dengan cara yang baik (lir-ilir) dan menaati (hiya) seruan pemimpin (cah angon) agar taat kepada agama Allah SWT (ijo royo-royo), dengan penuh cinta (penganten anyar), istiqomah atas segala godaan (lunyu), lebih banyak bertaubat (mbasuh), dan bersyukur diberi kesempatan (kalangane) mencari hidayah (rembulane); c) bertoleransi dengan mengakulturasi (dondomana) dan mengasimilasi (jlumatana) adat-istiadat dengan ajaran Islam.
PENGUATAN BUDI PEKERTI PESERTA DIDIK MELALUI PENGEMBANGAN EMPATI DI SMP NEGERI 3 MREBET Priyanto
DHABIT : Jurnal Pendidikan Islam Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Dhabit : Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Kementerian Agama Prov Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu cara untuk meletakkan dasar pendidikan budi pekerti adalah dengan cara mengembangkan dan menumbuhkan empati peserta didik sejak dini. Dengan tumbuh dan berkembangnya empati pada peserta didik sejak dini akan berpengaruh pada perkembangan watak/ kepribadian dan perilaku anak saat dewasa nanti. Menurut Goleman (1997), akar empati sudah ada pada seseorang sejak mereka masih bayi atau sejak mereka lahir. Perkembangan empati anak ketika masih bayi sangat dipengaruhi setala ibu terhadap bayinya. Ketidakadaan setala antara orang tua dengan anaknya akan merugikan emosi anak dan dapat menumpulkan empati anak. Pada pendidikan sekolah, penyetalaan dapat dilakukan guru dengan melakukan sinkronasi emosi dengan peserta didiknya. Di SMP Negeri 3 Mrebet Kabupaten Purbalingga, empati dapat ditumbuhkan dan dikembangkan pada peserta didik dengan berbagai pendekatan antara lain: keteladaan, kisah/ cerita moral, penggunaan kata-kata verbal, pengalaman langsung, kebersamaan bermain, dan pembiasaan.
MENUJU KEBANGKITAN PERADABAN ISLAM Ustadiyah
DHABIT : Jurnal Pendidikan Islam Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Dhabit : Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Kementerian Agama Prov Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memunculkan peradaban modern yang memberikan manfaat dan kemudahan bagi manusia, namun dalam realitasnya membawa implikasi negatif pada krisis kemanusiaan global kini. Ilmu pengetahuan dan teknologi memang memberi kenyamanan dan kebahagiaan, namun di sisi lain membawa krisis multidimensi, yang membawa manusia pada proses alienasi, minimnya spiritualitas dan kekeringan akan makna hidup hakiki bagi manusia dengan lingkungannya. Sehingga manusia mengalami degradasi moral kehidupan dan dekadensi etika social pada ranah kemanusiaannya. Peradaban modernitas ini menyadarkan umat manusia untuk kembali kepada peradaban lampau yang penuh nilai-nilai ilahiyah memanusiakan manusia. Maka di kalangan ilmuwan muslim muncul kesadaran untuk melakukan rekonstruksi ilmu pengetahuan dan Islamisasi sains.Wacana Islamisasi pengetahuan merupakan ide untuk menemukan kembali ilmu pengetahuan modern yang berbasiskan religius dan monoteisme. Islamisasi ilmu pengetahuan, melalui proses pendekatan dan usaha terhadap konvergensi ilmu pengetahuan Islami yang included didalamnya mengedepankan aspek nilai, wahyu dan alam
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI SISWA SMP NEGERI 5 PATI MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING Saroso
DHABIT : Jurnal Pendidikan Islam Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Dhabit : Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Kementerian Agama Prov Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Belajar pada hakekatnya adalah membaca, membaca teks, membaca keadaan, membaca kondisi, membaca permasalahan, membaca pengalaman dan sekaligus mencari jalan keluar dari pengalaman dan permasalahan yang dihadapi. Membaca merupakan pilar utama dalam belajar. Guru dituntut dapat memiliki model pembelajaran yang dapat memacu semangat setiap siswa untuk secara aktif ikut terlibat dalam pengalaman belajarnya, misalnya dengan model pembelajaran penyingkapan (Disvovery Learning). Model pembelajaran penyingkapan (discovery learning) merupakan nama lain dari pembelajaran penemuan. Sesuai dengan namanya, model ini mengarahkan siswa untuk dapat menemukan sesuatu melalui proses pembelajaran yang dilakoninya. Siswa dilatih untuk terbiasa menjadi seorang saintis (ilmuwan). Mereka tidak hanya sebagai konsumen, tetapi diharapkan pula bisa berperan aktif, bahkan sebagai pelaku dri pencipta ilmu pengetahuan. Penyingkapan yang dimaksud berarti pula sesuatu yang sederhana, namun memiliki makna dengan kehidupan para siswa itu sendiri. Penyingkapan itu tetap berkerangka pada kompetensi-kompetensi dasar (KD) yang ada pada kurikulum.
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PAI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 2 JUWANA Siti Badi’ah
DHABIT : Jurnal Pendidikan Islam Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Dhabit : Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Kementerian Agama Prov Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar PAI dalam materi Semua Bersih Hidup Jadi Nyaman pada siswa kelas VII F SMP Negeri 2 Juwana Semester Gasal Tahun Pelajaran 2018/ 2019. Pada Kelas tersebut bejumlah 23 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki- laki dan 10 perempuan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dokumentasi, observasi dan tes tertulis. Sedang instrumennya berupa dokumen, jurnal pembelajaran, lembar observasi dan butir soal tes tertulis. Validasi data keaktifan menggunakan observer teman sejawat, sedangkan data hasil belajar menggunakan validasi isi dengan cara menyusun kisi-kisi butir soal. Analisis data menggunakan teknik deskriptif komparatif yang dilanjutkan dengan analisis kritis dengan melakukan refleksi. Prosedur tindakan diawali dengan menyusun perencanaan tindakan, melaksanakan tindakan, mengamati hasil tindakan dan merefleksi hasil pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan, keaktifan maupun dari hasil belajar, dimana keaktifan belajar pada kondisi awal 65,22% setelah dilakukan tindakan menjadi 95,65%, sementara hasil belajar pada kondisi awal ketuntasannya 56,52% setelah dilakukan tindakan menjadi 95,65%, sehingga simpulannya melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar bagi siswa kelas VII F SMP Negeri 2 Juwana Semester Gasal Tahun Pelajaran 2018/ 2019.
MEMAKSIMALKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PAI DI ERA PANDEMI COVID-19 DENGAN ZOOM MEETING Siti Khodijatus Sholihah
DHABIT : Jurnal Pendidikan Islam Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Dhabit : Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Kementerian Agama Prov Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti memegang peranan penting dalam pembentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang mantap. Pembentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang mantap ini akan tercapai secara maksimal jika ada keaktifan peserta didik secara maksimal juga dalam mengikuti pembelajaran di dalam kelas. Dalam kondisi Pandemic Covid-19 di mana peserta didik mengikuti pembelajaran secara daring (Pembelajaran Jarak Jauh), maka perlu diupayakan bagaimana memunculkan keaktifan peserta didik di dalam kelas virtual, di antaranya dengan menggunakan aplikasi Video Conference Zoom Cloud Meeting. Keunggulan aplikasi ini dibanding yang lain adalah di dalamnya terdapat menu/fitur Breakout Room yang memungkinkan peserta didik berdiskusi dan bekerja sama secara aktif bersama-sama dengan teman-teman sekelompoknya. Dari hasil Pembelajaran Jarak Jauh dengan Video Conference Zoom Cloud Meeting berbantu aplikasi penilaian Google Form diketahui bahwa keaktifan dan pengetahuan peserta didik pada materi shalat berjamaah dapat mencapai hasil yang maksimal. Hal ini dibuktikan dengan hasil evaluasi belajar secara daring sebagai berikut. Semula, dari 31 peserta didik yang mengikuti pembelajaran dan mengerjakan evaluasi hanya 29 peserta didik, 11 (37,93 %) peserta didik tuntas, 18 ( 62,07 %) peserta didik tidak tuntas, dan rata-rata nilai kelas tersebut adalah 71,38. Kemudian setelah dilaksanakan pembelajaran dengan Video Conference Zoom Cloud Meeting, dari 31 peserta didik yang mengikuti evaluasi, nilai tuntas sebanyak 25 anak (80,65 %), tidak tuntas sebanyak 6 anak (19,35%), dan rata-rata nilai kelas tersebut adalah 83,13. Adapun keaktifan peserta didik pada saat dilaksanakannya kegiatan pembelajaran dengan Video Conference Zoom Cloud Meeting mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini bisa dilihat dari jumlah peserta didik yang bertanya, yang menjawab pertanyaan teman, yang memberikan tanggapan atas hasil presentasi temannya, yang semula masing-masing 2, 0, 0, dan 0 peserta didik, menjadi 13, 6, 12, dan 6 peserta didik. Bahkan beberapa peserta didik juga pro aktif menanyakan lebih lanjut tentang beberapa tugas yang nantinya sebagai bahan tagihan pembelajaran pada materi terkait.
KONTROL NEGARA TERHADAP PENDIDIKAN UNTUK CEGAH RADIKALISME DENGAN MODERASI BERAGAMA Laila Budiarti
DHABIT : Jurnal Pendidikan Islam Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Dhabit : Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Kementerian Agama Prov Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat ada yang dibuat terkaget-kaget saat pertama mendengar istilah “moderasi beragama”, dalam benak yang terbersit adalah “moderasi agama”, padahal itu adalah dua hal yang sangat jauh berbeda. Agama merupakan sesuatu yang sudah sempurna dari Tuhan Yang Maha Sempurna, jadi bukanlah aturan agama dari Tuhan yang harus diubah untuk dibuat semau kita dengan sebebas-bebasnya, hal tersebut jelas tidak diperbolehkan. Penekanan utama moderasi beragama adalah pada cara pandang terkait proses memahami dan mengamalkan ajaran agama agar dalam melaksanakan selalu dalam jalur moderat. Moderasi beragama berarti sikap dan cara pandang yang tidak berlebihan, tidak ekstrim, tidak radikal, munculnya sinergi antara keadilan dan kebaikan. Q.S Al-Baqarah ayat 143 menjadi rujukan umat Islam untuk moderasi beragama. Keberagaman yang ada di Indonesia, terutama keberagaman agama menjadi hal terkuat munculnya radikalisme. Agama yang seharusnya menjadi sumber damai justru menjadi sumber perpecahan. Hal tersebut muncul karena sikap ekstrim dalam beragama. Memasukkan pemahaman tentang moderasi beragama menjadi sangat penting dalam dunia pendidikan sebagai sebuah kontrol negara terhadap pendidikan yang berlangsung agar radikalisme tak lagi muncul.