Pendekatan kegiatan penyehatan lingkungan perlu dilakukan guna untuk mendorong mewujudkan kualitas lingkungan sehat melalui konseling, inspeksi kesehatan lingkungan dan intervensi kesehatan lingkungan. Kondisi kualitas lingkungan yang belum memenuhi target digambarkan pada jumlah kabupaten/kota yang menyelenggarakan tatanan kawasan sehat pencapaian baru 366 kabupaten/kota dari target 386 kabupaten/kota. Upaya pencegahan penyakit berbasis lingkungan dapat dilakukan melalui peningkatan akses sanitasi yang layak dengan memberdayakan masyarakat dalam membangun sarana dan prasarana sebagai akses penunjang dalam kehidupan. Beberapa sarana sanitasi yang paling berperan penting dalam kehidupan yaitu tersedianya air bersih yang cukup, pengelolaan sampah domestik dan pengolahan air limbah domestik. Dari 26 KK di lokasi pengadian masyarakat, terdapat 24 KK yang masih membakar sampah, 23 KK salurah pengolahan limbah domestiknya belum memenuhi persyaratan dan 19 KK sumber air bersihnya berasal dari sumur gali dekat dengan sumber pencemar. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan informasi dan pelatihan kepada masyarakat setempat tentang pentingnya peningkatan fasilitas sanitasi sebagai upaya pengendalian penyakit menular. Metode yang digunakan pada kegiatan ini yaitu penyuluhan, simulasi dan edukasi. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman 17,8 %, Sikap 9,35 % serta Perilaku 2,19 % setelah diberikan sosialisasi kepada masyarakat, dimana masyarakat ikut berpartisipasi dalam pengelolaan sampah, pembangunan sarana pembuangan air limbah dan air bersih serta memanfaatkannya dengan baik. Dengan dilakukannya kegiatan ini, pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya sarana sanitasi menjadi bertambah.
Copyrights © 2023