Rendahnya cakupan kegiatan surveilan gizi bias menjadi ukuran tingkat kinerja petugas surveilan gizi. Rendahnya kinerja petugas surveilan gizi akan menyebabkan keteraturan laporan program menjadi tidak tercapai, sehingga pada akhirnya penyediaan data menjadi tidak optimal. Tujuan penelitian adalah diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja atau hasil pelaksanaan surveilan gizi puskesmas di Kota Bandar Lampung Tahun 2014. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan subjek penelitian petugas surveilan gizi puskesmas di Kota Bandar Lampung yang berjumlah 30 orang. Variabel yang diteliti adalah kinerja petugas surveilan gizi puskesmas, dan tingkat pengetahuan, pelatihan, motivasi, dan fasilitas penunjang kegiatan surveilan gizi. Analisa yang digunakan adalah Chi-square. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa petugas surveilan gizi puskesmas yang memiliki kinerja baik mencapai 53,3%. Dari 4 variabel dependen yang diuji, ternyata pengetahuan dan pelatihan tidak ada hubungan yang bermakna dengan kinerja (pengetahuan : p = 0,298; pelatihan ; p = 0,209), sedangkan variable motivasi dan fasilitas penunjang kegiatan surveilan gizi diketahui ada hubungan yang bermakna dengan kinerja (motivasi : p = 0,035; fasilitas : p = 0,042). Untuk meningkatkan kinerja petugas surveilan gizi puskesmas maka perlu dilakukan pembinaan, supervise, dan umpan balik dari atasan. Kemudian untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas surveilan perlu diberikan pelatihan surveilan gizi.
Copyrights © 2014