Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pelatihan Pembuatan MP-ASI WHO Berbasis Pangan Lokal bagi Kader Posyandu dan Ibu Baduta di Desa Sidosari Dewi Sri Sumardilah
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jss.v2i1.93

Abstract

Salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatan dan gizi anak adalah dengan memberikan makanan yang terbaik bagi Baduta. Jika bayi dan anak usia 6-24 bulan tidak memperoleh cukup gizi dari MP-ASI, maka akan mengakibatkan gangguan pertumbuhan dan kurang gizi. Desa Sidosari adalah salah satu desa binaan Poltekkes Tanjung Karang. Berdasarkan hasil pengkajian gizi Balita yang dilakukan sebelumnya ternyata masih dijumpai beberapa masalah gizi khususnya pada kelompok umur Baduta. Penyebab utamanya adalah masih terbatasnya pengetahuan ibu tentang gizi Baduta dan keterampilan ibu dalam menyiapkan makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi dengan pangan lokal yang tersedia. Kader Posyandu yang selama ini sudah berperan aktif dirasakan masih lemah dalam memberikan edukasi ASI dan MP-ASI. Padahal kader Posyandu sangat potensial perannya sebagai agen perubahan. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Pelatihan Pembuatan MP-ASI WHO Berbasis Pangan Lokal Bagi Kader Posyandu dan Ibu Baduta telah dilaksanakan pada tanggal 27 dan 28 Nopember 2017. Pelatihan hari pertama dilaksanakan di Posyandu Melati dan hari kedua di Balai Dusun Simbaringin dengan jumlah peserta pelatihan sepuluh orang. Hasil evaluasi akhir terjadinya peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta sebesar 68,9%. Untuk membentuk perilaku gizi yang baik pada keluarga diperlukan kegiatan pendampingan keberlanjutan.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA Dewi Sri Sumardilah; Antun Rahmadi
Jurnal Keperawatan Vol 11, No 2 (2015): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.815 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v11i2.582

Abstract

Ketahanan pangan merupakan kondisi terpenuhinya pangan bagi setiap rumah tangga, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup baik jumlah dan mutunya, aman, merata dan terjangkau. Jika kebutuhan konsumsi pangan tidak terpenuhi maka akan menimbulkan kerawanan pangan (food insecurity). Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan ketahanan pangan rumah tanggadi Kecamatan Gading Rejo Kabupaten Pringsewu tahun 2015.Penelitian ini menggunakan desain cross sectionalyang dilakukan pada bulan April sampai Juli 2015.Pengambilan sampel dilakukan secara purposive yaitu 50 rumah tangga untuk setiap desa, dan diambil secara acak.Hasil penelitian menunjukkan 10 rumah tangga (10%) termasuk tahan pangan dan 90 rumah tangga (90%) kurang tahan pangan.Hasil penelitian juga menunjukkan ada hubungan antara ukuran rumah tangga dan pengeluaran rumah tangga dengan ketahanan pangan rumah tangga, sedangkan tingkat pendidikan kepala rumah tangga dan kepemilikan lahan tidak ada hubungan yang bermakna dengan ketahanan pangan rumah tangga.Pemerintah Daerah harus perlu mengatur atau membatasi peralihan lahan pertanian menjadi lahan non pertanian sehingga tidak mengganggu aksesibilitas rumah tangga untuk mendapatkan pangan.Perlu digalakkan kembali program keluarga berencana sebagai upaya untuk menciptakan jumlah anggota rumah tangga yang ideal sehingga tidak membebani penyediaan pangan dalam rumah tangga.
HUBUNGAN STATUS GIZI, AKTIVITAS FISIK, MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA STRATA SATU KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI TAHUN MASUK 2010 Tessa Sjahriani; Wakyu Karhiwikarta; Dewi Sri Sumardilah
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 1, No 2 (2014): Vol 1 No 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.796 KB) | DOI: 10.33024/.v1i2.306

Abstract

Penelitian ini menggunakan desain analitik, rancangan cross sectional, dalam bentuk univariat, bivariat (uji Pearson, uji Spearman), dan multivariat (regresi linier). Populasi mahasiswa (laki-laki dan perempuan) berjumlah 432 orang. Dengan variabel independen adalah status gizi, aktifitas fisik, motivasi belajar. Dan variabel dependen adalah prestasi belajar.Hasil penelitian menemukan status gizi (rerata 22,19 kg/m2; normal), aktivitas fisik (rerata 6,75; aktif), motivasi belajar (rerata 78,09%; baik). Tidak ada hubungan baik antara status gizi (p > 0,05), aktifitas fisik (p > 0,05), motivasi belajar (p > 0,05) dengan prestasi belajar, kemungkinan dikarenakan faktor kondisi fisik yang tidak diteliti, atau jumlah sampel yang kurang.Tidak ada variabel yang dominan pengaruhnya terhadap prestasi belajar (p > 0,05). Disarankan mahasiswa dapat mempertahankan kesenangan dan kenikmatan untuk belajar, orientasi yang baik terhadap penguasaan materi, hasrat ingin tahu, keuletan dan keterlibatan yang tinggi dalam mengerjakan tugas, orientasi yang baik terhadap tugas-tugas yang menantang, mempertahankan status gizi dan aktivitas fisik dengan baik. Pihak universitas dapat menerapkan kegiatan olahraga rutin, mengoptimalkan sarana dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HASIL PELAKSANAAN SURVEILAN GIZI DI PUSKESMAS SE KOTA BANDAR LAMPUNG Dewi Sri Sumardilah
Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Vol 7, No 2 (2014): JURNAL KESEHATAN METRO SAI WAWAI
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jkm.v7i2.551

Abstract

Rendahnya cakupan kegiatan surveilan gizi bias menjadi ukuran tingkat kinerja petugas surveilan gizi. Rendahnya kinerja petugas surveilan gizi akan menyebabkan keteraturan laporan program menjadi tidak tercapai, sehingga pada akhirnya penyediaan data menjadi tidak optimal. Tujuan penelitian adalah diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja atau hasil pelaksanaan surveilan gizi puskesmas di Kota Bandar Lampung Tahun 2014. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan subjek penelitian petugas surveilan gizi puskesmas di Kota Bandar Lampung yang berjumlah 30 orang. Variabel yang diteliti adalah kinerja petugas surveilan gizi puskesmas, dan tingkat pengetahuan, pelatihan, motivasi, dan fasilitas penunjang kegiatan surveilan gizi. Analisa yang digunakan adalah Chi-square. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa petugas surveilan gizi puskesmas yang memiliki kinerja baik mencapai 53,3%. Dari 4 variabel dependen yang diuji, ternyata pengetahuan dan pelatihan tidak ada hubungan yang bermakna dengan kinerja (pengetahuan : p = 0,298; pelatihan ; p = 0,209), sedangkan variable motivasi dan fasilitas penunjang kegiatan surveilan gizi diketahui ada hubungan yang bermakna dengan kinerja (motivasi : p = 0,035; fasilitas : p = 0,042). Untuk meningkatkan kinerja petugas surveilan gizi puskesmas maka perlu dilakukan pembinaan, supervise, dan umpan balik dari atasan. Kemudian untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas surveilan perlu diberikan pelatihan surveilan gizi.