Journal of Forestry and Environment
Vol 5, No 2 (2022): Journal of Forestry and Environment

ANALISIS POTENSI DAN PEMANFAATAN TANAMAN AREN (Arenga pinnata Merr.) OLEH MASYARAKAT DI DESA TUNDAGAN KECAMATAN HANTARA KABUPATEN KUNINGAN

Sylvana Sylvana (Universitas Kuningan)
Ai Nurlaila (Universitas Kuningan)
Deni Deni (Universitas Kuningan)



Article Info

Publish Date
30 Dec 2023

Abstract

Tundagan Village is an area known as a producer of productive and high-quality brown sugar or palm sugar. Palm sugar is increasingly popular and in demand by the public along with public awareness to consume low-calorie foods. That is, palm sugar is actually in demand because of changing consumption patterns and awareness of natural ingredients that are better for the body. The high demand for palm sugar like this has made the people of Tundagan Village able to increase their economy through non-timber forest products (HHBK) the aren plant type. The problem with the potential and utilization of sugar palm (Arenga pinnata Merr.) is the lack of information about the production of sugar palm and the limitations of the types of production from the sugar palm plant. The purpose of this study was to determine the potential and utilization of sugar palm (Arenga pinnata Merr.) in Tundagan Village, Hantara District, Kuningan Regency. The method used in this study is research with observation, interviews, and questionnaires. The results of the identification of potential sugar palm plants in Tundagan Village showed that 34.1% of the unproductive plants, 17.5% were almost productive, 29.5% productive plants and 18.8% were not productive. The use of sugar palm plants by the people of Tundagan Village is still limited to sap, kolang kaling and palm fiber water. The community uses the sap water for the manufacture of printed sugar which will be commercialized later. Meanwhile, by-products such as kolang kaling and palm fiber are generally used by the community themselves, but are sometimes sold at certain times or seasons to support the economy.Desa Tundagan merupakan suatu daerah yang dikenal sebagai penghasil gula merah atau gula aren yang produktif serta memiliki kualitas tinggi. Gula aren semakin popular dan diminati masyarakat seiring dengan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi makanan rendah kalori, Artinya, gula aren justru diminati karena pola konsumsi yang berubah dan kesadaran akan bahan-bahan alami yang lebih baik bagi tubuh. Tingginya permintaan gula aren seperti ini membuat masyarakat Desa Tundagan bisa meningkatkan perekonomiannya melalui Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) jenis tanaman aren. Permasalahan potensi dan pemanfaatan tanaman aren (Arenga pinnata Merr.) adalah minimnya informasi mengenai hasil produksi tanaman aren serta keterbatasan jenis produksi dari tanaman aren tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi serta pemanfaatan tanaman aren (Arenga pinnata Merr.) di Desa Tundagan Kecamatan Hantara Kabupaten Kuningan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dengan metode observasi, wawancara, dan kuesioner. Hasil identifikasi potensi tanaman aren di Desa Tundagan menunjukan bahwa tanaman yang belum produktif sejumlah 34,1%, hampir produktif 17,5%, tanaman yang produktif 29,5% dan yang tidak produktif itu di angka 18,8%. Pemanfaatan tanaman aren oleh masyarakat Desa Tundagan masih sebatas air nira, kolang kaling dan ijuk. Masyarakat memanfaatkan air nira untuk pembuatan gula cetak yang nantinya dikomersilkan. Sedangkan hasil ikutan seperti kolang kaling dan ijuk secara umum dimanfaatkan sendiri oleh masyarakat, namun terkadang dijual pada waktu atau musim tertentu untuk menunjang perekonomian

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

forestry-and-environment

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Environmental Science

Description

Journal of Forestry and Environment (e-ISSN 2622-2264) is a peer-reviewed journal published by the Department of Environmental Sciences, Kuningan University (Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Universitas Kuningan). This journal is published twice a year: June and December. The scope of this journal ...