Drama Korea “True Beauty” menjadi perbincangan hangat di kalangan penonton sejak debutnya. Film ini berkisah tentang seorang remaja yang merasa minder dan merasa perlu menyembunyikan penampilannya di balik riasan dan riasan sempurna. Dalam konteks tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis representasi insecurity atau perasaan tidak aman dalam film tersebut. Penelitian ini menggunakan analisis tekstual untuk mengetahui bagaimana karakter utama “True Beauty” menghadapi dan mengatasi perasaan tidak amannya. Dengan mengeksplorasi dialog, setting, dan pengembangan karakter, penelitian ini membahas berbagai faktor yang mempengaruhi perasaan insecurity pada pemeran protagonis, seperti tekanan sosial, standar kecantikan, dan pengaruh media sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa "True Beauty” berhasil menggambarkan secara realistis perasaan tidak aman yang banyak dialami remaja, terutama terkait citra tubuh, kecantikan dan penampilan. Serial ini juga menekankan pentingnya penerimaan diri dan self love sebagai kunci mengatasi perasaan insecurity. Selain itu, film ini menggambarkan dampak positif dan negatif media sosial terhadap persepsi diri. Penelitian ini berkontribusi pada pemahaman kita tentang bagaimana serial drama Korea dapat memainkan peran penting dalam memperdebatkan isu-isu sosial yang relevan di masyarakat, terutama isu-isu yang berkaitan dengan ketidakamanan (insecurity) dan citra diri remaja. Penelitian ini juga menyoroti pentingnya pesan-pesan positif dan memberdayakan di media massa dalam membantu pemirsa merasa lebih percaya diri dan menerima diri.
Copyrights © 2024