Industrialisasi yang terjadi di Kabupaten Bandung sejak 100 tahun lalu menimbulkan beban ekologi cukup besar yang harus ditanggung ekosistem di sekitarnya, terutama Sungai Citarum. Kerusakan lingkungan Sungai Citarum tidak hanya berdampak pada ekosistem sekitarnya saja, tetapi juga kesejahteraan masyarakatnya. Berbagai upaya telah dilakukan oleh berbagai pihak, baik itu oleh Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat, akan tetapi, sulit mewujudkan agar upaya-upaya tersebut terus berkelanjutan di tingkat lokal. Pentingnya partisipasi komunitas dalam proses pembangunan berkelanjutan memang mutlak diperlukan, namun dalam perjalanannya partisipasi dipahami secara sempit dan berbeda-beda. Sebagian besar mengklaim aktivitas keterlibatan sebagai partisipasi tanpa mempertimbangkan aspek kemandirian dan keberlanjutannya. Oleh kerena itu, penting untuk mengkaji kembali partisipasi yang mampu mendorong adanya keberlanjutan dalam pengelolaan Sungai Citarum. Metode penelitian kualitatif dengan teknik pengambilan data wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan partisipasi komunitas B2C2 berkelanjutan yang ditunjukkan dengan beberapa prasyarat, tahapan dan strategi untuk mencapai tingkatan partisipasi tertentu. Partisipasi komunitas yang berkelanjutan ini eratkaitannya dengan kemitraan yang dibangun komunitas. Partisipasi komunitas B2C2 dalam pengelolaan Sungai Citarum menjadi sumber potensi bagi pembangunan berkelanjutan.
Copyrights © 2022