Rauhah (perkumpulan) sama halnya seperti dengan Cawisan dalam bahasa lokal di Sumatera Selatan yang kemudian dialkuturasi dari Timur Tengah yang kemudian digunakan sebagai sarana untuk pembinaan moral dan spiritual. Rauhah ini akan dikaji mengunakan penelitan lapangan (field research) dan menggunakan pendekatan kualitatif dikumpulkan dengan teknik waancara, observasi dan dokumentasi, serta di analisis dengan menggunakan reduksi data, model data dan penarikan/verifikasi kesimpulan, lalu kemudian menggunakan uji kredibilitas dengan metode trianggulasi unruk uji keabshahan data. Hasil penelitian ini terdapat empat bagian yaitu dimulai dari peserta didik, pendidik, proses pembelajaran serta kurikulum rauhah. Adapun peserta didik dalam pelaksanakan rauhah ini yaitu hampir segala usia hadir dalam proses rauhah ini. Kemudian dalam proses pendidikan pada rauhah yaitu Dimulai dari pembacaan qasidah. Pembacaan qasidah ini biasanya tergantung dari munsyid (pembaca qasidah) merujuk dari Hadhramaut, seperti syair dari Imam Haddad. Setelah pembacaan qasidah, kemudian dilanjutkan dengan pembukaan dalam hal ini langsung dibuka oleh Pengasuh rauhah tersebut dan diiringi dengan pembacaan doa untuk leluhur alawiyin, tabi-tabiin, peserta didik rauhah yang telah meninggal.Selanjutnya yaitu penyampaian materi rauhah. Pada proses penyampaian materi ini, pemateri menyampaikan reviewsedikit dari pertemuan sebelumnya guna menyambungkan pembahasan dahulu dan sekarang. Setelah selesai penyampaian materi, rauhah kemudian ditutup dengan doa penutup majlis.
Copyrights © 2023