Penelitian ini dilatarbelakangi oleh stigma masyarakat yang mengatakan orang tua tunggal memiliki keterbatasan dalam mendidik perkembangan anak salah satunya adalah perkembangan kemandirian, dan anak yang dibesarkan dari keluarga lengkap lebih baik tumbuh kembangnya dibandingkan dengan anak yang berasal dari keluarga tidak lengkap (Single Parent). Tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini antara lain: (1) menganalisis pola asuh orang tua tunggal kepada anak usia 6-8 tahun, (2) menganalisis kemandirian anak usia 6-8 tahun dengan pola asuh orang tua tunggal. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus, dengan teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi Dan dokumentasi. Penelitian yang dilakukan pada sebuah masyarakat dengan jumlah respondent sebanyak 4 orang. Penelitian ini mengukur pola asuh dan kemandirian anak. Hasil penelitian menunjukan bahwasanya setiap orang tua tunggal memiliki pola asuh yang berbeda walaupun memiliki latar belakang pendidikan yang sama akan tetapi pengasuhan yang diberikanpun berbeda, orang tua dengan pola asuh demokratis memunculkan anak dengan kemandirian yang berkembang dengan baik berbeda dengan orang tua dengan pola asuh otoriter yang memunculkan kemandirian cukup berkembang dengan baik.
Copyrights © 2023