Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama memiliki peran sentral dalam membentuk karakter dan moral generasi muda di Indonesia. Namun, pesantren juga dihadapkan pada tantangan serius, salah satunya adalah pelecehan dan kekerasan seksual. Penelitian ini bertujuan untuk menjelajahi upaya yang telah dilakukan oleh tri pusat pendidikan di pesantren Kalimantan Timur dalam mencegah pelecehan dan kekerasan seksual, serta untuk mengidentifikasi potensi optimalisasi upaya tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, yang melibatkan wawancara kepada empat pesantren di Kalimantan Timur, yaitu Pondok Pesantren Al-Muttaqin Balikpapan, Pondok Pesantren Al Farisyah Hasyim Tenggarong, observasi, dan analisis dokumen. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pesantren di Kalimantan Timur telah melakukan berbagai upaya dalam mencegah pelecehan dan kekerasan seksual, namun masih terdapat kekurangan dan tantangan dalam pelaksanaannya. Optimalisasi upaya pencegahan menjadi imperatif, mengingat dampak serius yang dapat terjadi pada pesantren dan individu yang menjadi korban.
Copyrights © 2024