Unsur-unsur magis erat kaitannya dengan tingkat pemahaman agama yang dianut masyarakat. Mayoritas masyarakat Kuantan Singingi adalah beragama Islam. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui unsur-unsur magis dalam tradisi pacu jalur dan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap unsur-unsur magis tradisi pacu jalur tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa banyak proses dalam pembuatan jalur pada tradisi pacu jalur yang didalamnya terdapat unsur-unsur magis. Dalam setiap prosesnya ditemukan bahwa unsur-unsur magis yakni objek/alat magis, mantera magis, ritual/upacara magis, dan dukun jalur. Berdasarkan unsur magis yang terdapat pada tradisi pacu jalur, persepsi masyarakat terhadap unsur-unsur magis ini bermacam-macam. Ada sebagian masyarakat yang percaya terhadap unsur-unsur magis tradisi pacu jalur, karena mantera yang diucapkan oleh dukun jalur masih menyebut nama Allah dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam, namun mereka tidak setuju bahwa magis itu penentu kemenangan dalam event pacu jalur. Sebaliknya, beberapa masyarakat percaya dan setuju bahwa unsur magis lah penentu dalam tradisi pacu jalur. Sebagian lain yakni netral, karena mereka memiliki rasa ketidakpedulian. Dan persepsi terakhir adalah sebagian masyarakat tidak percaya pada unsur-unsur magis tersebut karena bertentangan dengan ajaran Islam dan itu termasuk kemusyrikan. Hal ini ditunjukkan oleh dukun jalur saat mengucapkan mantra dalam proses pembuatan jalur dengan meminta kepada mambang (semacam roh halus) dalam membantu proses pembuatan jalur tersebut sampai proses perlombaan jalur. Perbuatan ini bertolak belakang dengan ajaran Islam, dan itu merupakan hal syirik karena percaya pada selain Allah. Ini adalah kesalahan besar dalam Islam.
Copyrights © 2022