Pendahuluan: Postur tangan adalah salah satu permasalahan yang terdapat dalam ergonomi dimana posisi kerja statis dan postur tangan tidak ergonomis pada bahu, lengan, dan pergelangan tangan dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan keluhan musculoskeletal salah satunya yaitu Carpal Tunnel Syndrome (CTS). Tujuan: Untuk mengetahui apakah ada faktor risiko postur kerja terhadap keluhan carpal tunnel syndrome pada pegawai administrasi. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur skor keluhan musculoskeletal yaitu Nordic body map (NBM) dan RULA (Rappid Upper Limb Assesment) untuk mengukur postur kerja. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini berjenis noneksperimen yang bersifat observasional. Desain ini akan digunakan untuk menganalisa faktor resiko postur kerja terhadap keluhan carpal tunnel syndrome dengan jumlah sampel sebanyak 15 orang. Hasil: Berdasarkan penilaian Nordic Body Map (NBM) didapatkan tingkat nyeri yang dirasakan para pegawai administrasi berada pada kategori 2-4 (sedikit nyeri-nyeri sekali) dan tingkat risiko rata-rata rendah yaitu dengan skor individu berkisar antara 30-69. Analisa posisi kerja menggunakan alat ukur Rapid Upper Limb Assesment (RULA) dimana posisi kerja pegawai administrasi tergolong kedalam klasifikasi "Beresiko tinggi hingga sangat tinggi” sehingga diperlukan adanya investigasi dan perbaikan secepat mungkin. Simpulan : Perlu dilakukan tindakan perbaikan postur kerja dan memberikan beberapa edukasi terkait keselamatan dan kesehatan kerja.
Copyrights © 2023