Stroke hemoragik terjadi ketika arteri darah di otak pecah, menyebabkan darah mengalir ke ruang di sekitar jaringan otak. Karena pembuluh darah arteri yang memasok oksigen dan nutrisi ke otak pecah saat terkena stroke hemoragik, pasien akan mengalami penurunan kesadaran. Aktivitas mobilisasi sederhana (bergerak dari tempat tidur ke kursi roda, berpindah dari tori ke kursi roda, dan berlatih berjalan) merupakan salah satu terapi dalam upaya pemulihan stroke hemoragik. Untuk mencapai suatu tujuan, yaitu memenuhi kebutuhan sehari-hari baik secara mandiri maupun dengan bantuan orang lain dan hanya dengan menggunakan alat, seseorang harus dapat bergerak dengan mudah, bebas, dan sering. Dalam studi kasus ini, kami Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dampak latihan mobilisasi terhadap proses penyembuhan pada pasien stroke hemoragik. Studi kasus deskriptif dengan pendekatan proses asuhan keperawatan digunakan sebagai metodologi penelitian. Purposive sampling digunakan dalam penelitian, dan syarat-syarat berikut harus dipenuhi: usia dewasa, diagnosis stroke hemoragik, masalah keperawatan terkait gangguan mobilitas fisik, dan kesediaan untuk berpartisipasi dalam penelitian di ruang deikea. Temuan menunjukkan bahwa meskipun mobilitas fisik pasien terbatas sebelum latihan mobilisasi, namun membaik setelah dilakukan tiga kali dalam periode 24 jam.
Copyrights © 2023