Tujuan penelitian ini agar dapat mengetahui bagaimana representasi kritik sosial terhadap fenomena politik transaksional pada akun Instagram @billy_flbs. Bentuk penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian ini adalah akun Instagram @billy_flbs yang menampilkan berbagai macam jenis konten yang meliputi video-video parodi politik. Sedangkan objek penelitian ini adalah kritik sosial terhadap politik transaksional yang direpresentasikan dalam konten parodi politik akun Instagram @billy_flbs dengan judul video “Lama-lama Ampun Juga”. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan dokumentasi. Observasi dilakukan dengan mengamati konten parodi politik yang telah dipilih berdasarkan kriteria jumlah viewers atau penonton terbanyak.Teori yang digunakan adalah analisis semiotika Roland Barthes, yaitu untuk mengetahui makna denotatif, konotatif dan mitos yang terkandung pada konten tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Konten parodi politik milik akun Instagram @billy_flbs merepresentasikan kritik sosial terhadap fenomena politik transaksional. (2) Politik transaksional atau jual-beli suara masih menjadi kebudayaan yang lazim dilakukan ketika masa kampanye. (3) Akibat dari kegiatan politik transaksional adalah menciptakan calon-calon anggota pejabat yang korupsi dan berakibat menurunnya nilai demokrasi. Implikasi dari penelitian ini adalah calon pejabat eksekutif dan legislatif beserta masyarakat sangat perlu mentaati aturan dan norma terkait kampanye, serta menghindari kegiatan politik transaksional untuk tetap menjaga nilai-nilai demokrasi, serta perlunya penataan bagi sistem hukum di Indonesia agar memberi sanksi lebih tegas kepada pelaku politik transaksional.
Copyrights © 2024