IDEA: Jurnal Seni Pertunjukan
Vol 17, No 2 (2023): Vol 17, No 2 (2023)

Garap Gender Barung Gending Gendreh Kemasan Laras Slendro Pathet Sanga Kendhangan Mawur

Farid Azzani Prasanaya (Unknown)
Teguh Teguh (Unknown)
Suhardjono Suhardjono (Unknown)



Article Info

Publish Date
28 Sep 2023

Abstract

Melihat fenomena pertunjukan karawitan saat ini, gending-gending dengan tingkatan gending ageng jarang tersajikan. Hal terebut menjadi motivasi penulis terkait pemilihan Gending Gendreh Kemasan sebagai materi dalam Tugas Akhir ini. Adapun tujuan, salah satunya yaitu untuk menjaga eksistensi gending tersebut agar lestari.Gending Gendreh Kemasan adalah salah satu gending ageng yang terdapat pada Karawitan Jawa gaya Yogyakarta, berlaras slendro pathet sanga kendhangan mawur. Gending Gendreh Kemasan berbentuk kethuk 4 arang dhawah kethuk 8. Gending Gendreh Kemasan terdiri dari beberapa bagian, di antaranya yaitu buka, lamba, dados, pangkat dhawah, dan dhawah.Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka, wawancara, dan diskografi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui garap gender barung pada Gending Gendreh Kemasan. Adapun manfaat, yaitu hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah referansi dan perbendaharaan garap.Hasil penelitian yaitu garap gender barung pada Gending Gendreh Kemasan dapat menggunakan perbendaharaan garapnya yang berupa cengkok umum, cengkok khusus, cengkok gantungan, dan cengkok tuturan. Terdapat 13 macam cengkok genderan yang dapat diterapkan, di antaranya yaitu kuthuk kuning gembyang, kuthuk kuning kempyung, dualolo ageng, dualolo alit, tumurun ageng, tumurun alit, rambatan, ora butuh, kacaryan, ayo kuning, puthut gelut, gantungan gembyang, dan gantungan kempyung. Garap gender dalam gending tersebut tergolong rumit karena terdapat garap cengkok genderan campuran antara pathet sanga dan manyura. Working on Gender Barung Gending Gendreh Kemasan Laras Slendro Pathet Sanga Kendhangan Mawur Seeing the current phenomenon of karawitan performances, gendings with the ageng level of gending are rarely presented. This is the author's motivation regarding the selection of Gending Gendreh Kemasan as material in this Final Project. As for the goal, one of them is to maintain the existence of the piece so that it is sustainable.Gending Gendreh Kemasan is one of the ageng gending found in Javanese Karawitan Yogyakarta style, with slendro pathet sanga kendhangan mawur. Gending Gendreh Kemasan in the form of kethuk 4 kerep dhawah kethuk 8. Gending Gendreh Kemasan consists of several parts, including buka, lamba, dados, rank dhawah, and dhawah.This research method uses a qualitative approach. Data collection techniques were carried out by means of literature studies, interviews, and discography. The purpose of this study is to find out the work on gender barung in Gending Gendreh Kemasan. As for the benefits, namely the results of this study are expected to add to the references and working treasury.The results of the research are that working on gender barung in Gending Gendreh Kemasan can use the treasury of the works in the form of general cengkok, special cengkok, gantungan cengkok, and tuturan cengkok. There are 13 types of cengkok genderan that can be used, including kuthuk kuning gembyang, kuthuk kuning kempyung, dualolo ageng, dualolo alit, tumurun ageng, tumurun alit, tumurun alit, rambatan, ora butuh, kacaryan, ayo kuning, puthut gelut, gantungan gembyang, and gantungan kempyung. Working on the barung gender in this piece is quite complicated because there are mixed gender twists between pathet sanga and manyura.

Copyrights © 2023






Journal Info

Abbrev

IDEA

Publisher

Subject

Arts Humanities Education Other

Description

IDEA draws its contributions from academics and practitioner-researchers at the interface of the performing arts. It acts as a forum for critical study, innovative practice, and creative pedagogy, addressing themes that may be domain-specific (e.g., dance, music, theatre, puppets, karawitan, ...