cover
Contact Name
Kurnia Rahmad Dhani
Contact Email
kurniadhani@isi.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
idea.jurnalisiyogyakarta@gmail.com
Editorial Address
Komplek Kampus Institut Seni Indonesia Yogyakarta Jl. Parangtritis Km. 6,5 Kotak Pos 1210, Glondong, Panggungharjo, Kec. Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55001
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
IDEA: Jurnal Seni Pertunjukan
ISSN : 14116472     EISSN : -     DOI : -
IDEA draws its contributions from academics and practitioner-researchers at the interface of the performing arts. It acts as a forum for critical study, innovative practice, and creative pedagogy, addressing themes that may be domain-specific (e.g., dance, music, theatre, puppets, karawitan, ethnomusicology, culture and arts) or situated at the convergence of two or more disciplines. The journal invites original, significant, and rigorous inquiry into all subjects within or across disciplines related to the performing arts. It encourages debate and cross-disciplinary exchange across a broad range of approaches. The spectrum of topics includes Ethnomusicology, Karawitan, Music, Music Education, Dance, Theatre, Puppet, and Arts education.
Articles 148 Documents
PENERAPAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM TARI JURIT AMPIL KRIDHA WARASTRA Theotera Krisna Dwijayanti; Gandung Djatmiko; Antonia Indrawati
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 17, No 2 (2023): Vol 17, No 2 (2023)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan nilai-nilai pendidikan karakter dalam Tari Jurit Ampil Kridha Warastra dan penerapannya pada kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler tari di SMP Negeri 1 Salatiga. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan jenis penelitian deskriptif. Objek penelitian yaitu nilai-nilai pendidikan karakter dan penerapannya pada kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler tari. Subjek penelitian adalah siswa-siswi anggota ekstrakurikuler tari dan pengajar ekstrakurikuler tari di SMP Negeri 1 Salatiga. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Triangulasi teknik dan triangulasi sumber digunakan untuk memvalidasi data. Hasil penelitian terdapat 7 nilai pendidikan karakter dalam Tari Jurit Ampil Kridha Warastra yaitu religius pada ragam gerak sembahan, makna tembang yang mengiringi gerak sembahan, dan properti gendéwa; disiplin pada ragam gerak jurus; kerja keras pada ragam gerak srisig, makna nama Tari Jurit Ampil Kridha Warastra, dan tata rambut; rasa ingin tahu pada ragam gerak lumaksana sabetan, cinta tanah air pada makna tembang yang mengiringi bagian maju beksan; bersahabat dan komunikatif pada latar belakang Bergada Ngampil, ragam gerak ada-ada solah warastra, dan lumaksana; serta tanggung jawab pada tata busana. Ketujuh nilai pendidikan karakter tersebut diterapkan dalam kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler tari di SMP Negeri 1 Salatiga dengan baik.Kata kunci: nilai-nilai pendidikan karakter, tari jurit ampil kridha warastra, ekstrakurikuler tariThis study aims to describe the values of character education in the Jurit Ampil Kridha Warastra Dance and its application to dance extracurricular learning activities at SMP Negeri 1 Salatiga. The research method used in this study is qualitative, with a descriptive research type. The object of research is the values of character education and their application to dance extracurricular learning activities. The research subjects were members of dance extracurricular activities and dance extracurricular teachers at SMP Negeri 1 Salatiga. Data was collected through observation, interviews and documentation. Technique triangulation and source triangulation were used to validate the data. The results of the study show that there are 7 values of character education in the Jurit Ampil Kridha Warastra Dance, namely religious in the variety of sembahan, the meaning of the songs in sembahan, and gendéwa properties; discipline in the jurus; hard work on the srisig,, the meaning of the name Jurit Ampil Kridha Warastra Dance, and hair styling; curiosity in the lumaksana sabetan, love for the homeland in the meaning of the songs in the maju beksan; friendly and communicative on the background of Bergada Ngampil, ada-ada solah warastra, and lumaksana; responsibility in dressmaking. The seven values of character education are well implemented in dance extracurricular learning activities at SMP Negeri 1 Salatiga.Key words: charachter education values, jurit ampil kridha warastra dance, dance extracurricular  
Transkripsi Notasi Musik Nagham Bayyati Pada Pembelajaran Tilawah Al-Qur’an Bening Gupita Esti; Suryati Suryati; Sagaf Faozata Adzkia
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 17, No 2 (2023): Vol 17, No 2 (2023)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi ini menggunakan software FL Studio dan MuseScore untuk melakukan transkripsi notasi musik nagham Bayyati dalam pembelajaran tilawah Al-Qur'an. Nagham Bayyati merupakan salah satu pola irama yang digunakan dalam seni membaca Al-Qur'an. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan masalah para pelantun tilawah yang ada di MTsN 1 Lombok Timur yang cenderung mengandalkan kemampuan pendengaran dan kemampuan mengingat jenis nagham dalam tilawah hanya saat diberikan contoh pada pembelajaran saja. Fokus penelitian ini adalah mendeskripsikan dan mengidentifikasi proses serta bentuk transkripsi nagham Bayyati dalam notasi musik menggunakan software FL Studio & MuseScore, dan implementasinya dalam pembelajaran tilawah Al-Qur'an. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, dengan teknik analisis reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses transkripsi nagham Bayyati dapat dituliskan dalam notasi balok, namun memiliki keterbatasan terkait pulse and rhythm pada software, serta terdapat banyak ornamen vokal yang dilakukan secara melismatik, yang ditakutkan dapat melanggar aturan bacaan. Bentuk transkripsi nagham Bayyati terdiri dari 3 tingkatan nada, yaitu Nawa, Jawab, dan Jawabul Jawab, serta satu variasi melodi bernama Husaini yang menggunakan tangga nada minor asli dan minor zigana. Penerapan transkripsi ini memiliki manfaat dalam meningkatkan kepekaan siswa dalam mengingat nada dan irama, serta membantu siswa dalam menentukan nada dasar dalam melantunkan tilawah mereka. "Musical Notation Transciption of Nagham Bayyati in Quranic Recitation Education"This study utilizes FL Studio and MuseScore software to transcribe the musical notation of nagham Bayyati in the teaching of Quranic recitation. Nagham Bayyati is one of the rhythmic patterns used in the art of Quranic recitation. The purpose of this research is to uncover the issues faced by reciters at MTsN 1 Lombok Timur, who tend to rely on their auditory and memorization skills only when provided with examples during the learning process. The focus of this study is to describe and identify the process and form of transcribing nagham Bayyati into musical notation using FL Studio & MuseScore software, and its implementation in Quranic recitation education. This research employs a qualitative method with a case study approach. Data is collected through observation, interviews, and documentation, and analyzed using data reduction, data presentation, and data verification techniques. The research findings indicate that the process of transcribing nagham Bayyati can be notated in staff notation, but it has limitations in terms of pulse and rhythm within the software, and there are numerous vocal ornaments performed in a melismatic manner, which raises concerns about potential violations of recitation rules. The transcribed form of nagham Bayyati consists of three levels of pitch, namely Nawa, Jawab, and Jawabul Jawab, as well as one melodic variation called Husaini, which utilizes both the original minor scale and the zigana minor scale. The application of this transcription provides benefits in enhancing students' sensitivity to remembering pitch and rhythm, as well as helping them determine the fundamental pitch for their recitation.
Penerapan Metode Pembelajaran pada Tari Kreasi di Sanggar Tari Arum Sari Magelang Silvia Herbekti; Gandung Djatmiko; Antonia Indrawati
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 17, No 1 (2023): Vol 17, No 1 (2023)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran di Sanggar Tari Arum Sari Magelang menerapkan beberapa metode pembelajaran sehingga memperoleh hasil yang baik dan berbagai prestasi serta dipercaya oleh Dinas Kebudayaan kota Magelang untuk menampilkan karya-karya seni tari sebagai representasi kota Magelang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran tari kreasi baru di Sanggar Tari Arum Sari Magelang. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan objek metode pembelajaran tari kreasi baru di Sanggar Tari Arum Sari Magelang.  Pengumpulan data didapatkan dari observasi, wawancara, dan dokumentasi lalu divalidasi menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Analisis data menggunakan analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman yang disajikan dengan teks bersifat deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan dalam Sanggar Tari Arum Sari Magelang terdapat 3 kategori, yaitu kategori A, B, dan C yang dikelompokkan sesuai dengan usia dan menerapkan metode pembelajaran yang sama. Metode ceramah efektif digunakan dalam kategori C, metode demonstrasi efektif digunakan dalam kategori B dan C, metode imitasi dan siap latihan (drill) efektif digunakan dalam kategori A, B, dan C.Kata kunci: Pembelajaran, Sanggar Seni Tari, Tari Kreasi Baru, Metode PembelajaranThe Implementation of Learning Method Toward New Creation Dance ini Arum Sari Dance Studio MagelangLearning at the Arum Sari Dance Magelang Studio act various learning methods and to produce a good results and several achievements and is reliable by the Magelang City Cultural Office to display dance artworks as a representation of the city of Magelang. The purpose of this study is to find out and describe about the learning methods used in learning new creations dance in the Arum Sari Dance Studio Magelang. The research method used is descriptive qualitative with the object of the new creation dance learning method at the Arum Sari Magelang Dance Studio. The data collection was obtained from observations, interviews, and documentation and then validated using source triangulation and techniques triangulation. The data analysis using qualitative data analysis according to Miles and Huberman presented with text is descriptive. The results showed that there are 3 categories, namely A, B, and C which are grouped according to age and applies the same learning methods. The lecture method is effectively used in category C, the demonstration method is effectively used in categories B and C, the imitation and drill-ready method is effectively used in categories A, B, and C.Keywords: Learning, Studio Dance, New Creation Dance, Learning Methods
Jazz dan Wacana Posmodernisme Dalam Komposisi Gitar All the Things You Are Karya Roland Dyens Adi Surya Mahardika; Andre Indrawan; Veronica Yoni Kaestri
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 18, No 1 (2024)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu wacana posmodernisme dalam seni ditandai dengan hilangnya batas antara seni ‘tinggi’ dan populer, bentuk aransemen jazz standard dalam karya All the Things You Are oleh Roland Dyens mengindikasikan hal yang sama mengingat penciptaan aransemen tersebut menggunakan musik jazz populer yang diadaptasi ke dalam repertoar gitar klasik. Penelitian ini bertujuan mencari karakteristik musik jazz dan pengaruh wacana posmodernisme di dalam karya All the Things You Are oleh Dyens baik secara tekstual maupun kontekstual. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan musikologis. Data penelitian meliputi analisis struktur, harmoni, dan aransemen musik. Ilmu musikologi digunakan sebagai instrumen penelitian yang berfungsi sebagai tolok ukur terhadap fenomena yang menjadi fokus penelitian. Sementara tahap penelitian meliputi tahap pendahuluan, pengumpulan, dan tahap analisis data. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa terdapat karakteristik musik jazz dalam komposisinya melalui penggunaan berbagai ekstensi akord, konstruksi akord upper structure, ritme swing, dan figur bas berjalan. Sementara pengaruh posmodernisme secara langsung dalam karya Dyens tersebut meliputi gaya pastiche, persilangan seni ‘tinggi’ dan populer, serta tendensi relativistik. Penelitian ini secara garis besar dapat berkontribusi dalam pengembangan studi maupun interpretasi musik posmodern terlebih pada repertoar gitar klasik era kontemporer.
KERAGAMAN PEKINGAN GAYA YOGYAKARTA: TINJAUAN GARAP DAN TEKNIK TABUHAN Robby Arsadani; Suhardjono Suhardjono
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 17, No 1 (2023): Vol 17, No 1 (2023)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keragaman pekingan di dalam seni karawitan gaya Yogyakarta pada irama yang sudah mapan (dados), yaitu: irama II atau dados, irama III atau wiled, dan irama IV atau rangkep. Penggunaan metode penelitian deskriptif analisis kualitatif ini untuk menjelaskan peking dan pekingan dan keragamannya. Adanya keragaman pekingan ini merupakan sebab-akibat tidak terealisasikan adanya upaya hasil kesepakatan pekingan pada sarasehan tahun 1985-1986 secara menyeluruh di DIY. Penelitian ini terfokus pada pekingan yang disajikan pada pertunjukan seni karawitan gaya Yogyakarta di dalam Uyon-Uyon Adiluhung KHP Kridhamardawa Keraton Yogyakarta, SMKI Yogyakarta, ISI Yogyakarta, dan AKNSB Yogyakarta. Keragaman pekingan ini memberikan kekayaan di dalam garap seni karawitan gaya Yogyakarta. Identitas yang digunakan yaitu “pekingan ndhisiki tabuhan balungan gending”, baik di dalam gending garap soran, bedhayan, maupun lirihan. Terkesan ada dua pola garap pekingan, yaitu: pola pekingan lamba dan rangkep. Hal ini tidak bisa disalahkan maupun dibenarkan salah satunya, yang ada hanyalah enak atau tidak enak untuk didengarkan maupun dinikmati musikalnya.YOGYAKARTA'S DIVERSITY OF PEKINGAN STYLES: AN OVERVIEW OF TABHAN'S WORK AND TECHNIQUESThis study discusses the diversity of Pekingan in Yogyakarta-style musical art on established rhythms (dados), namely: rhythm II or dados, rhythm III or wiled, and rhythm IV or rangkep. The use of this qualitative analysis descriptive research method is to explain Peking and Pekingan and their diversity. The existence of this diversity of Pekingan is a cause and effect of not realizing the results of the Pekingan agreement at the 1985-1986 workshop as a whole in DIY. This research focuses on pekingan which is presented in Yogyakarta-style musical performances in Uyon-Uyon Adiluhung KHP Kridhamardawa Yogyakarta Palace, Yogyakarta SMKI, ISI Yogyakarta, and AKNSB Yogyakarta. The diversity of Pekingan gives richness in working on the Yogyakarta-style karawitan art. The identity used is “pekingan ndhisiki wasp balungan gending”, both in the gending working on soran, bedhayan, and softly. It seems that there are two patterns of working on Pekingan, namely: the Pekingan lamba pattern and the rangkep pattern. This can not be blamed or justified either way, there is only good or bad to listen to or enjoy the musical.
PENERAPAN IMPROVISASI SAKSOFON TENOR MENGGUNAKAN PENDEKATAN CHORDAL DAN MODAL PADA LAGU STABLEMATES KARYA BENNY GOLSON Yosua Eriko Murti Setiawan; Singgih Sanjaya; H. Mulyadi Cahyoraharjo
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 17, No 2 (2023): Vol 17, No 2 (2023)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karya tulis ini berjudul “Penerapan Konsep Improvisasi Saksofon Tenor Menggunakan Pendekatan Chordal Dan Modal Pada Lagu Stablemates Karya Benny Golson.” Menjadi musisi jazz, improvisasi merupakan hal yang wajib untuk dipelajari. Meskipun dalam berimprovisasi dilakukan secara spontan, akan tetapi seorang improvisator harus memiliki pemahaman tentang isi dari improvisasi yang akan dimainkan. Dalam mempelajari improvisasi ada beberapa faktor yang perlu diketahui oleh musisi. Seorang musisi perlu mengetahui bentuk lagu, jenis chord yang digunakan, chord progression, dan tangga nada (scale modal). Penulisan ini ditujukan untuk pemain saksofon lain untuk memiliki pedoman dalam berimprovisasi dengan pendekatan chordal dan modal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan proses yang dilakukan melalui pengumpulan data, wawancara, video, audio, analisis, eksplorasi, dan penerapan. Dalam permainan improvisasi, konsep pendekatan chordal dan modal dapat diolah secara bersamaan dalam satu chord. THE APPLICATION OF TENOR SAXOPHONE IMPROVISATION USING CHORDAL AND MODAL APPROACHES TO BENNY GOLSON STABLEMATES SONGThis paper is entitled "The Application of the Tenor Saxophone Improvisation Concept Using Chordal and Modal Approaches to Benny Golson's Stablemates Song." As a jazz musician, improvisation is a must. Even though improvisation is done spontaneously, it would be better if an improviser had an understanding of the content of the improvisation to be played. In learning improvisation, there are several factors that musicians need to know. A musician needs to know the form of the song, the types of chord used, the chord progression, and the scale (modal scale). This writing is intended for other saxophonists to have guidelines for improvising with chordal and modal approaches. This study uses a qualitative method with a process carried out through data collection, interviews, video, audio, analysis, exploration, and application. In improvisational games, the concepts of chordal and modal approaches can be processed simultaneously in one chord.
KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PADUAN SUARA SEBAGAI STIMULASI MULTIPLE INTELLIGENCES DI SMA KATOLIK GIOVANNI KUPANG Benadito Anicheto Manek; Fortunata Tyasrinestu; Ayub Prasetiyo
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 17, No 2 (2023): Vol 17, No 2 (2023)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hasil-hasil penelitian terdahulu menunjukkan musik memiliki pengaruh terhadap banyak hal, termasuk kecerdasan. Namun pada implementasinya pendidikan musik di Indonesia masih bersifat sebagai pelengkap. Penelitian ini berusaha untuk menggambarkan mekanisme pendidikan musik dalam ranah ekstrakurikuler paduan suara sebagai sebuah stimulasi kecerdasan dari sudut pandang teori multiple intelligences. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang mengambil lokasi SMA Katolik Giovanni Kupang. Hasilnya kegiatan ekstrakurikuler paduan suara SMA Katolik Giovanni Kupang berpotensi menstimulasi kecerdasan dan memiliki posisi sebagai peningkatan kemampuan musik, peningkatan pemaknaan ketuhanan dan pelestarian musik daerah. CHOIR EXTRACURRICULAR ACTIVITIES AS STIMULATION OF MULTIPLE INTELLIGENCES IN GIOVANNI KUPANG CATHOLIC HIGH SCHOOLPrevious research has shown that music affects many things, including intelligence. However, the implementation of music education in Indonesia is still complementary. This study seeks to describe the mechanism of music education in the extracurricular realm of choir as a stimulation of intelligence from the point of view of multiple intelligences theory. This study applies a qualitative method with a case study approach that takes the location at Giovanni Kupang Catholic High School. The result is that the extracurricular activities of Giovanni Kupang Catholic High School Choir have the potential to stimulate intelligence and have a position to increase the musical ability, to increase the meaning of divinity and the preservation of regional music.
Klasifikasi Sindhenan Isen-Isen Dalam Gending Uyon-Uyon Garap Lirihan Nadilla Sekar Thalenta Kirana; Sutrisni Sutrisni; Bayu Wijayanto
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 17, No 2 (2023): Vol 17, No 2 (2023)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Skripsi dengan judul “Klasifikasi Sindhenan Isen-Isen Dalam Gending Uyon-Uyon Garap Lirihan” ini membahas tentang sindhenan isen-isen baik unsur teks maupun musikal serta penerapannya pada gending. Setiap gending memiliki garap yang berbeda terutama garap ricikan ngajeng (rebab, gender, kendang, dan sinden). Sinden dalam karawitan berfungsi sebagai pengisi melodi ketika penyajian gending berlangsung. Hasil aktivitas atau pengolahan sinden ini yang disebut dengan sindhenan. Salah satu jenis yang dibahas dalam penelitian ini adalah sindhenan isen-isen. Jenis sindhenan ini tidak baku sehingga jumlahnya begitu banyak dan bervariasi tergantung pada kreativitas pesinden. Oleh karena jumlahnya yang banyak, maka perlu adanya klasifikasi sesuai dengan jenis balungan gending. Salah satu unsur dalam sindhenan isen-isen adalah teks/cakepan. Teks dalam sindhenan ini bervariasi dan memiliki penerapan yang berbeda-beda, oleh sebab itu perlu diketahui bentuk dan penerapannya. Atas dasar permasalahan tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasi sindhenan isen-isen dan untuk mengetahui bentuk teks, unsur musikal serta penerapannya dalam gending. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu metode deskriptif analisis dengan menggunakan konsep mungguh. Proses pengumpulan data juga dilakukan dengan wawancara kepada beberapa narasumber agar memperoleh data terbaik. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa sindhenan isen-isen dibagi menjadi 7 jenis yaitu isen-isen mbalung, isen-isen cengkok, isen-isen nglagu, isen-isen sungsun, isen-isen plesedan, isen-isen pematut, dan isen-isen wiletan. Teks yang m sindhenan isen-isen berbentuk teks bebas dan bentuk parikan. Penerapan sindhenan isen-isen secara umum terletak pada gatra ganjil jika didasarkan atas padhang ulihan, maka kedudukan isen-isen terletak pada kalimat padhang.Kata kunci: klasifikasi, sindhenan, isen-isen, lirihan.The thesis entitled "Classification of Sindhenan Isen-Isen in Gending Uyon-Uyon Garap Lirihan" discusses sindhenan isen-isen both textual and musical elements and their application to gending. Each piece has a different composition, especially the front ricikan (rebab, gender, drums and sinden). Sinden in karawitan use as a melodic filler in the performance. The result of this sinden activity or processing is called sindhenan. One of the types discussed in this research is sindhenan isen-isen. This type of sindhenan is not standard, so there are so many of them and they vary depending on the creativity of the singer. Because of their large number, it is necessary to classify according to the type of balungan gending. One of the elements in sindhenan isen-isen is text/cakepan. The texts in this sindhenan are varied and have different applications, therefore it is necessary to know their form and application. On the basis of these problems, this study aims to classify sindhenan isen-isen and to find out the form of the text, musical elements and their application in gending. The method used in this study is a qualitative research, namely a descriptive method of analysis using the true concept. The data collection process was also carried out by interviewing several informants in order to obtain the best data. The results obtained in this study indicate that sindhenan isen-isen is divided into 7 types, namely isen-isen mbalung, isen-isen cengkok, isen-isen nglagu, isen-isen sungsun, isen-isen plesedan, isen-isen pematut, and isen-isen wiletan. The text used in the sindhenan isen-isen is in the form of free text and parikan form. The application of sindhenan isen-isen in general lies in an odd gatra if it is based on padhang ulihan, then the position of isen-isen lies in padhang sentences.Keywords: classification, sindhenan, isen-isen, lirihan.
Kajian Musikologis Penerapan Perangkat Singing Bowl pada Terapi Psikologis di Amazing Point Oof Balance Yogyakarta Novita Sondang Monica Silitonga; Andre Indrawan; Linda Sitinjak
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 18, No 1 (2024)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakMusik sebagaimana dikenal dalam budaya Barat, sudah lama digunakan sebagai media terapi psikologi yang dikenal dengan tindakan terapi musik. Sementara itu di dunia pengobatan tradisional penggunaan media-media bunyi, yang dalam perspektif budaya Barat tidak dikenali sebagai musik, bahkan telah lebih lama lagi digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dimensi-dimensi musikologis dari salah satu media bunyi yang digunakan dalam terapi psikologis di Yogyakarta baru-baru ini, yaitu perangkat singing bowls. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif musikologis melalui observasi berpartisipasi dengan mengambil peran pengamat, dalam hal ini peneliti, sebagai partisipan yang identitasnya dikenali oleh subjek namun tetap menjaga jarak dalam wawancara. Penelitian dilakukan di biro psikologi Amazing Point of Balance di Yogyakarta. Berdasarkan pengamatan terhadap proses terapi bunyi oleh terapis terhadap pasien penelitian ini melakukan analisis berdasarkan perspektif musikologi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan singing bowl dalam terapi psikologis mengandung dimensi-dimensi musikologis yang meliputi beberapa aspek musikal seperti repertoar, struktur, melodi, harmoni, ritme dan tempo.Kata kunci: musikologi, singing bowl, terapi musikAbsctractMusic as it is known in Western culture, has long been utilised as a medium of psychological therapy, known as music therapy treatment. Meanwhile, in the world of traditional medicine the use of sound media, which in the perspective of Western culture is not recognized as music, has even been used earlier. This study aims to reveal the musicological dimensions of the sound media application used recently in psychological therapy in Yogyakarta, namely the set of singing bowls. This research design applies a qualitative musicological approach through the participation observation by positioning the observer’s role, in this case, the researcher, as a participant whose identity is recognized by the subject but still maintains distance in the interview. The research was conducted at the psychology bureau Amazing Point of Balance in Yogyakarta. Based on observations of the sound therapy process by therapists on patients, this study analyzed from a musicological perspective. This study concluded that the application of the “singing bowls” in psychological therapy contains musicological dimensions which include several musical aspects such as repertoire, structure, melody, harmony, rhythm and tempo.Keywords: musicology, singing bowl, music therapy 
ANALISIS STRUKTURAL VIOLIN SONATA IN A MAJOR NO.10, OP. POSTH KARYA NICCOLO PAGANINI Risang Augus Rahmanto; Pipin Garibaldi; Veronica Yoni Kaestri
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 17, No 1 (2023): Vol 17, No 1 (2023)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sonata merupakan karya instrumental yang biasanya terdiri dari tiga hingga empat bagian. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan analisis struktural Violin Sonata in A Major No. 10, Op. Posth karya Niccolo Paganini. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bentuk dan struktur dari karya tersebut yang memiliki satu bagian dengan form yang berbeda dari sonata pada umumnya, serta untuk mengetahui perbedaan antara Violin Sonata in A Major No. 10, Op. Posth karya Niccolo Paganini dengan bentuk sonata pada umumnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan musikologis yang meliputi tahapan observasi, wawancara, dokumentasi, triangulasi data, dan teknik analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karya ini bukan termasuk ke dalam bentuk sonata meskipun memiliki judul ‘sonata’, melainkan menggunakan bentuk lagu dua bagian (||: A :||: B :||) kemudian dikembangkan dalam bentuk variasi jika ditinjau dari segi bentuk atau form. Kata kunci: Analisis struktural, Sonata, Niccolo Paganini. Sonatas are instrumental works that usually consist of three to four parts. In this study, the researcher conducted a structural analysis of the Violin Sonata in A Major No. 10, Op. Posth by Niccolo Paganini. This research was conducted to find out the form and structure of the work which has one part with a different form from sonatas in general, as well as to find out the differences between the Violin Sonata in A Major No. 10, Op. Posth by Niccolo Paganini with sonata form in general. This research uses qualitative methods using a musicological approach which includes the stages of observation, interviews, documentation, data triangulation, and data analysis techniques. The results of the study show that this work does not belong to the sonata form even though it has the title 'sonata', but uses a two-part song form (||: A :||: B :||) which is then developed in the form of variations when viewed from the form.Keywords: Structural analysis, Sonata, Niccolo Paganini

Page 1 of 15 | Total Record : 148