Di tengah situasi ekonomi dunia yang sulit akibat penyebaran pandemi virus corona (COVID-19), para pelaku industri manufaktur dituntut untuk tetap bisa bertahan dan bertumbuh. Langkah-langkah perbaikan yang konkret dan berkelanjutan (kaizen) harus dilakukan oleh para pelaku industri manufaktur dengan mengendalikan segala bentuk aktivitas yang tidak memiliki nilai tambah (non-added value), untuk memberikan nilai tambah terhadap produk yang dihasilkan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan (kualitas) pelanggan. Salah satu langkah perbaikan yang bisa dilakukan oleh para pelaku industri manufaktur adalah dengan mengimplementasikan metode lean manufacturing system melalui metode analisis Value Stream Mapping (VSM) yang digabungkan dengan Cause-Effect Diagram (5M1E). Implementasi metode lean manufacturing system dilakukan pada proses picking material produk Biomedical di area warehouse PT. PHC Indonesia. Hal ini dilatarbelakangi oleh pencapaian angka jumlah picking material tahun kerja 2019 yang hanya 59% dari angka picking material tahun kerja 2020, yang menyebabkan keraguan pada bagian warehouse dalam hal pengiriman material ke lini produksi. Namun penerapan Lean Manufacturing System pada beberapa bagian picking material menjawab keraguan tersebut dengan pencapaian output produksi yang dapat menjawab tantangan tahun kerja 2020 ke arah perubahan positif pada angka produktivitas yaitu sebesar 34.08% dari tahun kerja 2019. Kata kunci: krisis ekonomi global, perbaikan berkelanjutan, non-added value, lean manufacturing system
Copyrights © 2022