AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menentukan validasi mana yang lebih baik dalam pengujianion besi secara spektrofotometri sinar tampak menggunakan pengompleks 1,10-fenantrolin dan tiosianat. GaramMohr sebagai pembuat larutan induk besi(II) metode fenantrolin, hidroksilamin sebagai pereduksi, buffer asetat pH3,5 sebagai pemberi suasana asam dan 1,10-fenantolin sebagai pengompleks. FeCl3.6H2O sebagai pembuat larutaninduk besi(III) metode tiosianat, HCl 1:1 sebagai pemberi suasana asam dan KSCN sebagai pengompleks. Hasilpenelitian menunjukkan persamaan garis regresi metode fenantrolin Y = 0,20438X - 0,06987 dan metode tiosianatY = 0,02647X - 0,03250 dengan nilai (r) 0,99583 dan 0,99086. Berdasarkan perhitungan nilai F, kedua garis regresitersebut linear. Batas deteksi metode fenantrolin dan metode tiosianat masing-masing 0,0061953 ppm dan0,13241777 ppm, batas kuantitasi 0,0230651 ppm dan 0,4413926 ppm, nilai RSD 0,79317% dan 2,35718% serta%recovery 99,84% dan 93,44%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa metode fenantrolin lebih baik terhadappenentuan kadar besi daripada metode tiosianat.Kata kunci: validasi metode, analisis besi, fenantrolin, tiosianat
Copyrights © 2018