Pemberdayaan kader kesehatan merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan kesehatan gizi balita. Kader berperan sebagai pemberi informasi dan penentuan status gizi balita saat kegiatan posyandu melalui pengukuran antropometri. Kesalahan pengukuran dapat menyebabkan perbedaan interpretasi data yang berdampak pada pendataan dan pelaporan status gizi yang tidak akurat. Kurangnya penyuluhan dan pelatihan kader kesehatan dapat menjadi penyebab tidak akuratnya pendataan dan pelaporan status gizi. Studi kasus ini bertujuan untuk melakukan penyuluhan gizi dan pelatihan pengukuran antropometri balita kepada kader kesehatan di Desa Meunasah Papeun, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar. Implementasi dilakukan dengan memberikan edukasi gizi seimbang dan pelatihan pengukuran antropometri dengan metode ceramah dan demonstrasi kepada enam kader kesehatan. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test menggunakan kuesioner dan lembar observasi tindakan pengukuran antropometri dan didapatkan adanya peningkatan pengetahuan dan kemampuan kader kesehatan terkait pemahaman gizi seimbang balita dan pengukuran antropometri pada balita. Sebagai salah satu upaya pencegahan stunting, diharapkan kepada perawat kesehatan komunitas berkalaborasi dengan Pukesmas setempat agar dapat memberikan pelatihan dan penyuluhan kesehatan secara rutin kepada kader kesehatan sebagai upaya meningkatkan kualitas kader kesehatan agar dapat meningkatkan taraf kesehatan masyarakat khususnya terkait kesehatan gizi pada balita.
Copyrights © 2023