Merokok tetap tinggi di seluruh masyarakat dan kelompok usia, meskipun berbagai program telah diluncurkan dan menunjukkan keberhasilan yang menjanjikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara penggunaan media sosial dengan perilaku merokok dikalangan remaja usia sekolah menengah atas. Penelitian kuantitatif ini menggunakan pendekatan korelatif dengan metode cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 186 siswa-siswi yang direkrut dari total 340 siswa pada sebuah sekolah menengah atas di bagian barat daya Propinsi Aceh dengan menggunakan teknik simple random sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner Social Media Addiction Scale-Student Form (SMAS-SF) dan Glover-Nilsson Smoking Behavior Questionnaire (GN-SBQ). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas remaja usia sekolah menengah atas termasuk pengguna media sosial dalam kategori kecanduan tingkat menengah (57,0%) dan pengguna rokok tembakau dalam kategori tingkat ketergantungan sedang (52,7%). Tidak ada hubungan yang signifikan antara penggunaan media sosial dengan perilaku merokok dikalangan remaja usia sekolah menengah atas (p=0,829). Kesimpulan penelitian ini adalah penggunaan media sosial tidak berkaitan dengan penggunaan rokok tembakau, begitupun sebaliknya. Tenaga keperawatan komunitas dan pihak terkait lainnya diharapkan terus melakukan upaya-upaya untuk mengurangi penggunaan sosial media dan penurunan perilaku merokok remaja.
Copyrights © 2022