Anak disabilitas pada umumnya memiliki perbedaan jika dibandingkan dengan anak-anak normal. Banyaknya keterbatasan yang dimiliki oleh anak disabilitas membuat mereka sering mendapatkan stigma dan perlakuan negatif dari teman- teman dan masyarakat. Hal ini menjadi salah satu faktor terganggunya psikologis pada anak disabilitas yakni terjadinya masalah mental emosional. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran masalah mental emosional pada anak penyandang disabilitas Kota Banda Aceh. Penelitian ini bersifat descriptive exploratif menggunakan desain cross sectional study. Metode pengambilan sampel yaitu nonprobability sampling dan menggunakan teknik total sampling sebanyak 62 responden. Alat pengumpulan data berupa kuesioner Strength and Difficulties Questionnaire (SDQ) untuk mengukur masalah mental emosional dengan metode wawancara terpimpin pada anak dan guru/pengasuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa anak mengalami masalah mental emosional kategori abnormal sebanyak 11 (17,7%) anak, masalah emosional sebanyak 9 (14,5%) anak, perilaku mengganggu sebanyak 7 (11,3%) anak, hiperaktif-inatensi sebanyak 3 (4,8%) anak, masalah relasi teman sebaya sebanyak 18 (29%) anak, serta sebanyak 58 (93,5%) anak memiliki perilaku prososial yang baik. Diharapkan bagi sekolah agar dapat membuat program kreativitas sesuai minat bakat yang menyenangkan bagi anak untuk melatih perkembangan psikologis mereka, serta bagi orang tua agar memberikan perlakuan khusus seperti rasa kasih sayang yang lebih bagi anak.
Copyrights © 2021