. Sufriani
Bagian Keilmuan Keperawatan Anak Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Published : 27 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

PENGARUH DUKUNGAN INFORMASI TERHADAP KECEMASAN DAN PERAN IBU SELAMA PEMASANGAN INFUS BALITA DI RSUDZA BANDA ACEH . Sufriani
Idea Nursing Journal Vol 3, No 2 (2012): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.173 KB) | DOI: 10.52199/inj.v3i2.1585

Abstract

Ibu melambangkan perlindungan, keamanan dan kenyamanan bagi balita. Kehadiran ibu  saat anak mendapat tindakan invasif, dapat memberi pengaruh negatif atau positif tergantung pada peran ibu. Memberikan informasi merupakan bagian dari persiapan psikologis dalam managemen nyeri, bagi orangtua dan anak sebelum dilakukan tindakan pemasangan infus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh dukungan informasi terhadap kecemasan dan peran ibu selama tindakan pemasangan infus pada anak. Desain penelitian adalah kuasi-eksperimen dengan rancangan penelitian nonequivalent post test-only control group design. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling. Hasil analisis dengan menggunakan Uji Chi-Square didapatkan bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat cemas pada kelompok intervensi dengan kelompok kontrol, terdapat perbedaan peran ibu pada kelompok intervensi dengan kelompok kontrol. Kesimpulan: tidak ada pengaruh dukungan informasi dengan tingkat kecemasan ibu (p value = 0,069), namun ada pengaruh dukungan informasi dengan peran ibu selama tindakan pemasangan infus pada balita (p value = 0,038).  Diharapkan dukungan informasi pada ibu sebelum tindakan pemasangan infus pada anak dapat diterapkan pada pelayanan keperawatan anak untuk meningkatkan partisipasi ibu dalam penanganan nyeri anak selama tindakan. 
HUBUNGAN KELENGKAPAN DAN KETEPATAN JADWAL IMUNISASI DENGAN KEJADIAN PENYAKIT ISPA PADA ANAK USIA TODDLER DI DESA LAMPASEH KOTA BANDA . Sufriani
Idea Nursing Journal Vol 4, No 1 (2013): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.484 KB) | DOI: 10.52199/inj.v4i1.1606

Abstract

ISPA atau Infeksi Saluran Pernafasan Akut yang terjadi pada saluran pernafasan atas maupun bawahmerupakan penyakit yang seringkali menduduki posisi teratas di pusat pelayanan kesehatan. Salah satu caramenghindari penyakit pada anak yang efektif adalah meningkatkan sistem kekebalan tubuh denganmemberikan imunisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberian imunisasi pada anakusiatoddler di desa Lampaseh Kota Banda Aceh tahun 2012. Desain penelitian bersifat deskriptif korelatifdan menggunakan metode purposive sampling yaitu suatu cara pengambilan sampel yang didasarkan padapertimbangan yang dibuat oleh peneliti sendiri dengan jumlah sampel adalah 42 anak. Alat pengumpulandata berupa kuesioner, KMS dan buku registrasi kunjungan pasien. Teknik pengumpulan data denganmenggunakan wawancara terpimpin dan data sekunder dari KMS dan buku registrasi dari Puskesmas. Hasilpenelitian menunjukkan ada hubungan antara kelengkapan imunisasi dengan kejadian ISPA (p-value= 0,030)dan ada hubungan antara ketepatan jadwal imunisasi dengan kejadian ISPA (p-value= 0,003). Penelitimenyarankan kepada petugas kesehatan agar dapat memberikan informasi kesehatan kepada seluruhmasyarakat terutama ibu agar mengimunisasikan anaknya secara lengkap dan tepat sehingga dapatmengoptimalkan pencegahan ISPA.Kata Kunci: Imunisasi, ISPA, dan anak usia toddler 
PERSEPSI DAN PERILAKU IBU TENTANG IMUNISASI DASAR PADA ANAK DI ACEH BESAR Fitri Rahmawati; Sufriani Sufriani
Idea Nursing Journal Vol 11, No 2 (2020): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52199/inj.v11i2.20650

Abstract

Cakupan imunisasi dasar pada anak belum mencapai  target yang telah ditentukan oleh Pemerintah, hal ini terjadi karena orangtua tidak mengimunisasikan anaknya. Persepsi merupakan Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perilaku ibu dalam pemberian imunisasi dasar pada anak sehingga, ibu yang persepsi positif  dapat mengambil suatu keputusan untuk melakukan imunisasi dasar pada anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan persepsi tentang imunisasi dasar dengan perilaku ibu pada anak usia 10-12 bulan. Jenis penelitian adalah deskriptif korelatif dengan desain cross sectional study. Populasi pada penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak usia 10-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kuta Baro, pada 10 Desa berjumlah 209 orang. Teknik pengambilan sampel untuk penentuan jumlah menggunakan metode proportional sampling dengan jumlah 68 sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara terpimpin dengan menggunakan kuesioner yang dikembangkan peneliti. Hasil uji Chi-Square menunjukkan bahwa ada hubungan persepsi tentang imunisasi dasar (p-value = (0,000) dengan perilaku ibu pada anak usia 10-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kuta Baro Aceh Besar. Direkomendasi untuk tim pelayanan kesehatan agar dapat meningkatkan persepsi orang tua khususnya ibu yang memiliki bayi tentang pentingnya pemberian imunisasi dasar pada anak agar cangkupan imunisasi dasar pada anak meningkat dan dapat mecegah penyakit berbahaya. Kata Kunci: persepsi dan perilaku, imunisasi, anak ABSTRACTCoverage of basic immunization in children has not reached the target set by the Government, this happens because parents do not immunize their children. Perception is one of the factors that can influence the behavior of mothers in providing basic immunizations to children so that mothers with positive perception can make a decision to carry out basic immunizations to children. The purpose of this study was to determine the relationship of perceptions about basic immunization with maternal behavior in children aged 10-12 months. This type of research is descriptive correlative with cross sectional study design. The population in this study were mothers who had children aged 10-24 months in the working area of Kuta Baro Health Center, in 10 villages totaling 209 people. The sampling technique for determining the amount using the method of proportional sampling with a total of 68 samples. Data collection techniques used were guided interviews using a questionnaire developed by researchers. Chi-Square test results show that there is a correlation between perceptions about basic immunization (p-value = (0,000) with maternal behavior in children aged 10-24 months in the working area of Kuta Baro Aceh Besar Health Center. Recommended for the health care team to improve people's perception parents, especially mothers who have babies about the importance of giving basic immunization to children so that the basic immunization coverage of children increases and can prevent dangerous diseases. Keywords: perception and behaviour, immunization, children.
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PEMBERIAN MAKANAN BAYI OLEH IBU DI KECAMATAN KUTA ALAM BANDA ACEH Liza Turrahmi; Sufriani Sufriani
Idea Nursing Journal Vol 12, No 1 (2021): Idea Nursing Jurnal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52199/inj.v12i1.22955

Abstract

Pemberian makanan bayi harus diberikan secara bertahap sesuai dengan tahapan tumbuh kembangnya. Pengetahuan ibu merupakan faktor yang paling berperan dalam mempengaruhi perilaku ibu, karena ibu akan melakukan suatu hal yang baik apabila ibu memiliki pengetahuan yang baik pula tentang hal tersebut dan selanjutnya masuk ke tahap mampu untuk melakukannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan perilaku pemberian makanan bayi oleh ibu di Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain cross sectional study. Populasi penelitian adalah anak usia 2 sampai 5 tahun dan ibunya. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode nonprobability sampling dengan cara proportional sampling menggunakan teknik snowball sampling dengan jumlah sampel 102 responden. Alat pengumpulan data berupa kuesioner dengan metode wawancara terpimpin melalui telepon. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan ibu berada pada kategori baik (82,4%), perilaku pemberian makanan berada pada secara umum pada kategori kurang baik (56,9%), berbeda dengan hasil subvariabel perilaku yang terdiri dari perilaku pemberian IMD (inisiasi menyusui dini) baik (80,4% ), perilaku pemberian ASI eksklusif (55,9% = baik), perilaku pemberian MP-ASI (54,9%= baik), dan perilaku meneruskan ASI sampai usia 24 bulan (59,8%= baik). Diharapkan petugas kesehatan dapat  meningkatkan pengetahuan dan perilaku ibu dalam pemberian makan pada bayi khususnya ASI eksklusif, MPASI yang benar dan melanjutkan pemberian ASI sapai usia 24 bulan  dengan melakukan penyuluhan dan home visit.
Analisis Stigma dan Pengaruh Informasi Anti Stigma Terhadap Pesepsi Stakeholder Pada Program Kemiteraan Masyarakat Aiyub Aiyub; Kartina Zahri; Sufriani Sufriani
Idea Nursing Journal Vol 9, No 2 (2018): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.3 KB) | DOI: 10.52199/inj.v9i2.12545

Abstract

AbstrakIntroduction: Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) harus bejuang melawan gejala penyakit dan stigma. Saat ini public stigma sering menjadi penyebab kekambuhan. Informasi, protest dan kontak merupakan intervensi yang efektif untuk melawan public stigma. Purpose: Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi Program Kemiteraan Masyarakat (PKM) dengan menganalisis stigmatisasi dan pengaruh informasi anti stigma. Methods: Desain penelitian adalah descriptive quantitative. Sampel dipilih menggunakan purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuisioner serta dinanalisa secara deskriptif dan sample paired t-test. Results: Hasil analisa data menunjukkan bahwa stigma responden sangat positif, kecuali kemauan mempekerjakan dan mengawinkan anak dengan ODGJ yang masih rendah. Sementara perlakukan masyarakat terhadap ODGJ masih mengkhawatirkan, hanya kemudahan mendapatkan layanan kesehatan jiwa yang sudah sangat baik. Sementara pengaruh informasi anti stigma terhadap perubahan stigma responden ada pegaruh secara signifikan (t-test ˂ t-table). Conclusions: Stigma memiliki pengaruh besar terhadap ODGJ, sehingga intervensi anti stigma harus dilakukan secara konsistern, masiv dan bekelanjutan. Stakeholder harus bekerja keras  menyiapkan masyarakat peduli penderita dan keluarga mereka AbstractIntroduction: People with mental disorders have to fight against symptoms of disease and public stigma.  Currently, public stigma is a main cause of patient’s relapses. Information, protest and contact are effective for minimizing public stigma. Purpose: The purpose of study is to evaluate community partnership program by analyzing stigma of stakeholder and the influence of anti stigma information. Methods: The study design is descriptive quantitative. Samples were selected by purposive sampling. Data were analyzed by descriptive analysis and sample paired t-test. Results: According to data analysis, we can be concluded that stigma of respondents are minimize, except the willingness to employ and to marry their daughter with mental disorders. Community treatments for people with mental disorders is very worrying, except mental health services. Meanwile, analysis of sample paired t-test are shown that anti stigma information is not significant to chang stigma of respondents.Conclusions: The impact of stigma for mental disorders are very significants. Anti stigma intervention have to implement consistently, massively and continuesly. Stakeholder must work harder to prepare community for more empathy to mental disorders and their families.Keywords: Stigma, anti Stigma, and community partnership program. 
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BULLYING PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR KECAMATAN SYIAH KUALA BANDA ACEH Sufriani Sufriani; Eva Purnama Sari
Idea Nursing Journal Vol 8, No 3 (2017): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.816 KB) | DOI: 10.52199/inj.v8i3.9678

Abstract

ABSTRAKKasus bullying  di Indonesia yang terjadi di sekolah dari tahun 2011 sampai 2014 tercatat sebanyak 1.480 kasus. Faktor penyebab tindakan  bullying perlu diidentifikasi untuk mencegah tingginya angka bullying di sekolah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan bullying pada anak usia sekolah di Sekolah Dasar Kecamatan Syiah Kuala Banda Aceh. Desain penelitian menggunakan deskriptif korelatif melalui pendekatan cross sectional study. Populasi penelitian adalah seluruh anak usia sekolah dasar di Kecamatan Syiah Kuala. Teknik sampling purposive sampling dengan jumlah sampel 94 responden. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 22 Mei - 6 Juni 2015. Alat pengumpulan data berupa kuesioner dalam bentuk skala likert dengan metode wawancara. Analisa data menggunakan uji Chi Square (2x2) dengan Confidence Interval  95% (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara faktor individu (P-value = 0,000), faktor keluarga (P-value = 0,000), faktor teman sebaya (P-value = 0,003), faktor sekolah (P-value = 0,048), faktor media (P-value = 0,042) dengan tindakan bullying pada anak usia sekolah. Diharapkan pihak sekolah dapat meningkatkan kedisiplinan di sekolah dan memberikan bimbingan konseling pada anak pelaku bullying, bagi orangtua agar menghindari memberi hukuman dengan kekerasan.Kata kunci: Bullying, anak usia sekolah, factor. ABSTRACTThe bullying cases in Indonesia existing at schools since 2011 to 2014 were recorded for 1.480 cases. The causing factors of bullying actions need to be identified in order to prevent the high incident of bullying at schools. The objective of this research was to identification the relation of factors which influence bullying actions at school-age children in Elementary Schools of Syiah  Kuala Subdistrict in Banda Aceh. The design of research used was descriptive correlation through a cross sectional study approach. The population was school-age children on Elemantary Schools in Syiah  Kuala  Subdistrict. The technique sampling was  purposive sampling    with  the  total sample of 94 respondents. The collection of data was conducted on May 22 until June 6, 2015. The instrument of data collections was questionnaires in likert scale with method is interview.  Data analysis was used  Chi Square test (2x2) with Confidence Interval of 95% (α = 0,05). The results of  the research shows that there is a correlation between individual factor (P-value = 0,000), familial factor (P-value = 0,000), a peer factor (P-value = 0,003), a school factor (P-value = 0,048), media factor (P-value = 0,042) by bullying action in school children. It is expected that the school can improve discipline and provide counseling guidance to children bullying, for parents to avoid punish by violence.Keywords: Bullying, school-aged children, factors.
GAMBARAN MENGGOSOK GIGI DAN KEBIASAAN MENGKONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SDN 54 TAHIJA BANDA ACEH Sufriani .; Ruhul Aflah
Journal of Syiah Kuala Dentistry Society Vol 3, No 1 (2018): JANUARY
Publisher : Dentistry Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.373 KB)

Abstract

Dental caries is one of the most common dental and oral helath problem in school-aged children due to lack of understanding and behavior of children in maintaining dental health such as how to toothbrushing and the habit of eating snacks such as sweets. Research purpose is to describe how to toothbrushing and the habit of eating cariogenic foods in scool-ages children especially on classII andIIIstudentsclass atEementary School 54 Tahija Banda Aceh in 2013. This research is descriptiveanalytic. Sample of research is 144 students with total sampling technique. Colleting data usingquestionnaires and observation guided for tooth brushing demonstration. The data are analysed usingdescriptive analysis method. Result of the research showed that some respondents have not correctway to tooth brushing that is much as 52,1% dan most respondents are in the high category to eatcariogenic foods that is much as 53,5%. Expected to the school and the parents to be able to guideand teaches children how to tooth brushing properly and to restrict the eating of cariogenic foods so asto maintain optimal dental health, through cooperation with health workersKeywords: Tooth brushing, food, cariogenik
PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN HOSPITALISASI ANAK PRASEKOLAH Puput Puspita; sufriani sufriani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 2, No 3
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diusia 3-6 tahun anak akan menimbulkan stress hospitalisasi karena nyeri, cedera fisik, perpisahan dan lingkungan tidak familiar sehingga menimbulkan cemas anak, sebab anak kurang mampu dalam menghadapi stressor ketika anak di rawat di rumah sakit. Perawat mempunyai peran penting dalam mengatasi kecemasan dengan memberikan pelayanan yang menunjukkan sikap positif pada anak didukung pengetahuan yang baik dan tindakan professional. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahun, sikap, tindakan perawat dengan tingkat kecemasan hospitalisasi anak prasekolah di ruang rawat anak RSUD dr. Zainoel Abidin dan RSUD Meuraxa Banda Aceh Tahun 2017. Jenis penelitian bersifat deskriptif korelatif dengan desain cross sectional study. Sampel penelitian melibatkan 32 perawat dan 59 anak prasekolah yang berada di ruang anak. Teknik pengambilan sampel untuk perawat total sampling, dan untuk anak prasekolah simple random sampling. Alat pengumpulan data berupa kuesioner untuk pengetahuan, sikap, tindakan dan tingkat kecemasan menggunakan Spance Childrens Anxety Scala (SCAS).  Hasil penelitian adalah terdapat hubungan pengetahuan perawat (p-value 0,011), terdapat hubungan sikap perawat (p-value 0,003) terdapat hubungan tindakan perawat (p-value 0,000) dengan tingkat kecemasan hospitalisasi anak prasekolah. Diharapkan kepada perawat dapat melibatkan orang tua saat dilakukan tindakan keperawatan pada anak dan meningkatkan perilaku caring serta komunikatif terhadap anak sehingga anak merasa nyaman berada di rumah sakit.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA mutia ulfa; sufriani sufriani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 2, No 4
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diare terjadi karena kelainan yang melibatkan fungsi pencernaan, penyerapan dan sekresi. Diare juga biasanya diklasifikasikan sebagai diare akut atau kronik. Seseorang dikatakan menderita diare bila feses lebih berair dari biasanya atau bila buang air besar lebih dari tiga kali dan berair tapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian diare pada anak balita di wilayah kerja UPTD Puskesmas Meuraxa. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan populasi seluruh anak balita yang menderita diare dan ibunya di wilayah kerja UPTD Puskesmas Meuraxa sebanyak 193 orang. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 14 s.d 28 Juli 2017. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian adalah purposive sampling, sebanyak 46 responden. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner dalam bentuk dichotomous choice dan lembar observasi. Hasil penelitian untuk sumber air bersih sebanyak 54,3% responden dikategorikan tidak sehat, sarana jamban sebanyak 71,7% responden dikategorikan sehat, pengelolaan sampah rumah tangga  sebanyak 60,9% responden dikategorikan sehat, saluran pembuangan air limbah  sebanyak 54,3% responden dikategorikan sehat, perilaku ibu sebanyak 65,2% responden dikategorikan baik, pemberian ASI eksklusif sebanyak 76,1% responden dikategorikan tidak ASI eksklusif, status gizi sebanyak 80,4% responden dikategorikan gizi baik/normal, dan status imunisasi sebanyak 69,6% responden dikategorikan lengkap. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sumber air yang digunakan orang tua yang anaknya menderita diare tidak sehat dan orang tua memberikan makanan tambahan selain ASI. Diharapkan kepada orang tua agar dapat memperhatikan kualitas ASI yang diberikan kepada balita dan dapat memberikan ASI eksklusif ketika bayi berusia 0-6 bulan. Bagi puskesmas melakukan kolaborasi dengan pihak terkait atau pemerintah tentang air minum yang layak untuk di kosumsi. 
HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANGTUA DENGAN PENATALAKSANAAN KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK USIA SEKOLAH BANDA ACEH wulandari saputri; sufriani sufriani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 3, No 2
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebersihan gigi dan mulut merupakan salah satu perawatan menjaga kesehatan gigi dan mulut untuk menghindari perkembangbiakan mikroorganisme pada gigi dan mulut. Masalah kebersihan gigi dan mulut merupakan kegiatan sehari-hari yang harus dilakukan, tetapi masih dianggap kurang penting dan kurangnya perhatian tentang pelaksanaan menjaga kebersihan gigi dan mulut seperti cara menyikat gigi, pola makan yang sehat, flossing, dan rutin memeriksakan gigi ke dokter, jika tidak menjaga kebersihan gigi dan mulut maka akan terjadinya masalah pada gigi dan mulut seperti karies, bau mulut, plak pada gigi, peradangan pada mukosa mulut, dan bibir pecah-pecah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan orangtua tentang penatalaksanaan kebersihan gigi dan mulut anakusia sekolah. Jenis penelitian ini deskriptif correlative dengan desain cross sectional study. Populasi penelitian adalah seluruh orang tua siswa/i anak yang bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah sebanyak 470 orang tua, dengan teknik pengambilan sampel proportional sampling, didapatkan sampel sebanyak 83 responden. Pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dengan kuesioner. Hasil analisis data dengan menggunakan chi-square didapatkan ada hubungan pengetahuan orangtua dengan penatalaksanaan kebersihan gigi dan mulut (p-value 0,026), ada hubungan pengetahuan orang tua dengan pelaksanaan cara menyikat gigi (p-value 0,007), dan tidak ada hubungan pengetahuan orang tua dengan pelaksanaan pola makan yang sehat pada anak usia sekolah(p-value 0,507). Diharapkan pihak sekolah untuk membuat kegiatan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut satu bulan sekali anak untuk mendapatkan gigi dan mulut yang sehat, dan dengan mengadakan UKGS di sekolah sehingga kesehatan gigi dan mulut sehat dan terjaga.