Total Hip Arthroplasty (THA) merupakan salah satu bentuk intervensi operatif yang secara konsisten berhasil dan hemat biaya. Total Hip Arthroplasty menunjukkan hasil yang baik pada pasien yang mengalami osteoarthritis stadium akhir. Drop Foot adalah kondisi dimana pasien tidak mampu mengangkat kaki depan karena kelemahan pada otot dorsoflexor kaki. Hal ini dapat menyebabkan perubahan gaya berjalan yang tidak aman dan berpotensi meningkatkan resiko jatuh. Pemeriksaan Fisioterapi meliputi pengkajian nyeri menggunakan Numeric Rating Scale (NRS), kekuatan otot menggunakan Manual Muscle Testing (MMT), panjang tungkai menggunakan metline, kemampuan sensoris menggunakan tes tajam tumpul, serta refleks pada tendon patella menggunakan hammer reflex. Pada kondisi ini intervensi fisioterapi yang dipilih adalah Neuromuscular Electrical Stimulation (NMES) dan exercise therapy. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Tindakan fisioterapi pada kondisi Drop Foot pasca Total Hip Arthroplasty. Hasil dari tindakan fisioterapi berupa pemberian NMES dan exercise therapy terbukti dapat mengurangi nyeri, parastesia, meningkatkan kekuatan otot, meminimalisir terjadinya kontraktur sendi, memperbaiki gaya berjalan, serta peningkatan kemampuan aktivitas fungsional secara mandiri.
Copyrights © 2021