<![CDATA[Ancaman terorisme di Indonesia bukanlah fenomena baru, melainkan telah ada sejak awal kemerdekaan. Saat ini, pelaku terorisme berasal dari berbagai kelompok dengan motif yang beragam, meliputi ideologi, politik, dan gangguan keamanan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan profil, karakteristik, dan motif terorisme di Indonesia. Menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan observasi non-partisipan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa dari tahun 2017 hingga 2022, terdapat 97 kasus aksi terorisme yang tercatat di Indonesia. Motif politik mendominasi aksi-aksi tersebut, yaitu sebanyak 88 kasus. Selain itu, target aksi terorisme menunjukkan disparitas yang minim antara objek non-sipil dan sipil, masing-masing 59 dan 38 kasus. Jaringan aksi terorisme terutama terkait dengan Jamaah Ansharut Daulah (69 kasus), Mujahidin Indonesia Timur (10 kasus), dan Lone Wolf (7 kasus). Temuan studi ini menyoroti peran faktor politik dalam kegiatan terorisme di Indonesia, memberikan informasi kepada para pembuat kebijakan dan lembaga penegak hukum tentang perlunya intervensi yang ditargetkan untuk mengatasi keluhan-keluhan yang mendasari dan meningkatkan kohesi sosial. Selain itu, mengidentifikasi jaringan teroris memberikan informasi intelijen yang berharga untuk mengganggu kelompok-kelompok ini, yang pada akhirnya dapat meningkatkan keamanan nasional dan keselamatan publik.]]>
Copyrights © 2023
