ABSTRAKDalam makalah ini diulas tentang pengembangan tembakau besuki NO di daerah Jember Selatan, permasalahan pengembangan di daerah baru, dan perlunya teknologi yang sesuai dengan kondisi agroekologi di wilayah pengembangan baru. Semula sentra produksi tembakau cerutu Besuki NO adalah Jember Utara. Daerah ini merupakan penghasil tembakau mutu pengisi cerutu (filler) yang aromatik. Dengan semakin merosotnya produksi akibat semakin menurunnya kesuburan lahan dan serangan penyakit, maka penanaman tembakau besuki berpindah ke Jember Selatan. Daerah Jember Selatan merupakan areal penghasil tembakau mutu pembungkus dan pembalut cerutu (dek-omblad) yang harganya lebih tinggi daripada mutu filler. Kondisi topografi dan curah hujan di Jember Selatan berbeda dengan daerah Jember Utara. Daerah Jember Selatan relatif lebih datar, dan tanahnya berkadar partikel liat lebih tinggi, serta curah hujan lebih tinggi daripada Jember Utara, sehingga ketersediaan air bagi pertumbuhan tembakau juga lebih banyak. Perbedaan ini yang memungkinkan produktivitas tembakau besuki di Jember Selatan (1555 kg/ha) lebih tinggi daripada produktivitas tembakau di Jember Utara (hanya 791 kg/ha). Berbedanya karakteristik wilayah tersebut mungkin juga mempengaruhi karakteristik agroekologi yang sesuai bagi pertumbuhan tembakau untuk berproduksi dan bermutu tinggi. Namun demikian belum terdapat informasi tentang korelasi antara faktor-faktor agroekologi (kesuburan fisik, kimia dan biologi tanah, serta suhu, kelembaban, dan intensitas sinar matahari) dengan produksi dan mutu tembakau besuki. Akibatnya adalah teknologi budidaya yang tersedia belum efektif untuk meningkatkan produksi dan mutu tembakau besuki di Jember Selatan. Diperlukan kajian tentang faktor-faktor agroekologi yang sangat menentukan produksi dan mutu tembakau, sehingga strategi peningkatan produksi dan mutu tembakau akan berbasis pada karakteristik agroekologi daerah Jember Selatan.Kata kunci : Tembakau Cerutu, Nicotiana tabacum, besuki, pengembangan, permasalahan, Jember Selatan. ABSTRACTBesuki Tobacco Cigar: Crop Area Extension and Its Contrainst in South JemberThis paper described crop area extension of tobacco cigar in South Jember and its constraints, and the need of crop technologies based on agro ecology characteristics of South Jember. In the early of area extension, North Jember had been chosen as a centre of besuki cigar tobacco area to produce cured leaf tobacco used as a good quality filler of cigar. However, due to declining of tobacco production and increasing of tobacco disease in this area, besuki cigar tobacco area centre have been established in new area crop extension, South Jember. The cigar tobacco produced in South Jember is used as wrapper and binder of cigar which the quality prices are more expensive than the quality of filler. Topography of South Jember is flat with rainfall is higher than North Jember, so that the tobacco yield in South Jember is higher than tobacco yield of North Jember. The difference of characteristic area between South and North Jember may also influence the characteristics of agroecology of the two areas. The characteristics of agro ecology have important roles in determining yield and quality of tobacco. Unfortunately, there is no information about the correlation between agro ecology and yield and quality of cigar tobacco in South Jember. Consequently, crop technologies available have not significantly increased yield and quality of cigar tobacco. The study of correlation between agro ecology and yield and quality of cigar tobacco in South Jember is important as a basis of strategy to increase yield and quality of cigar tobacco in South Jember.Key word: Tobacco, Nicotiana tabacum, Na Ogst, besuki, development, South Jember.
Copyrights © 2008