Praktek Pendidikan dan Pelatihan akan lebih baik apabila didasarkan atas kebutuhan strategik, yang harus berorientasi pada “service dominan gravitation”, seiring tuntutan kebutuhan dalam menhadapi industry digital4.0. Program pelatihan yang cenderung serimonial diharapkan kedepan mampu mendapatkan feeback dari pelaksanaan pelatihan yang telah dilaksanakan. Berangkat dari hal tersebut hasil penelitian ini menunjukanbahwa program Pelatihan di organisasi pemerintahan merupakan salah satu bidang dan tanggung jawab Manajemen khususnya MSDM dalam mengembangkan kapasitas ASN (Aparatur Sipil Negara). Dimanaberdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa pelatihan menjadi bagian tak terpisahkan menyangkut investasi modal manusia maka perencanaan pelatihan haruslah diintegrasikan ke dalam desain institusi yang lebih luas yang muncul dari perencanaan proses strategis. Feedback atau umpan balik merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses manajemen maka pemahaman atas praktek-praktek feedback perlu diperluas cakupannya. Konsep ini dikembangkan dari teori goal setting serta teori contingency sehingga manajemen dapat berkonsentrasi membangun model penanganan umpan balik ini untuk lebih meningkatkan kinerja maupun program pelatihannya. Selanjutnya Peran Perilaku Kreatif Internalisasi pengetahuan amatlah penting dalammeningkatkan kinerja Sumber Daya Manusia khususnya ASN bila dihubungkan dengan kesiapan perubahan maupun komitmen kepemimpinan. Penyelenggaraan Diklat berbasis penggunaan Teknologi Digital akan menjadi tantangan yang akan datang sehingga pengelola Diklat harus menyiapkan diri menghadapi tantangan tersebut.Kata kunci: Pelatihan, ASN, kinerja
Copyrights © 2019