Latar Belakang: Tepung umbi talas bening memiliki kadar serat yang tinggi dan Indeks Glikemik yangrendah sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pangan fungsional untuk kudapan pasien DM tipe 2.Tujuan: Mencari nilai gizi terbaik (Optimal) dan paling disuka oleh panelis dari tepung umbi talas beningdengan variasi di Kukus + di oven dan hanya di oven. Metode Penelitian : Jenis penelitian eksperimenlaboratorium dan uji organoleptik dengan dua perlakuan pengukusan + oven dan oven pada umbitalas bening. Analisa kadar air, metode AOAC ,Analisa Kadar Serat Kasar metode Gravimetri ,Pengukuran kadar lemak metode ekstraksi soxhlet, (Analisa protein (mikro kjedhl); analisa KH (LuffSchoorl l). Pengujian organoleptik menggunakan metode scoring, Hasil analisis disajikan secaradiskriptif. Hasil Penelitian : Tepung talas bening dengan perlakuan di oven menghasilkankarakteristik organoleptik yang paling disukai oleh panelis yaitu memiliki warna coklat muda cerah (Nilai 3,98 skala 5) memiliki aroma yang gurih (nilai 3,97 skala 5) dan bertekstur agak kasar ( nilai 3,92skala 5). Hasil analisa zat gizi tepung talas bening dengan metode oven kadar air 9,89%, kadar protein9,29%, kadar lemak sebesar 0,8 % kadar karbohidrat sebesar 26, 56%, kandungan serat sebesar14,3%. Dan mkandungan pati sebesar 18,03% dan lebih baik dibandingkan kandungan zat gizitepung talas bening dengan metoda di kukus +di oven. Kesimpulan: Tepung umbi talas bening terbaikdengan metode oven dan memiliki kandungan karbohidrat yang rendah, protein tinggi , lemak rendah,serat yang tinggi serta pati cukup dapat digunakan sebagai produk makanan untuk pengendalian kadargula darah . Kata Kunci : Analisa zat Gizi ,Tingkat Kesukaan, Tepung umbi talas bening, Pangan Fungsional,Kadar Gula darah
Copyrights © 2021