Dalam rangka meningkatkan kepuasan kerja guru perlu dikondisikan oleh lembaga penyelenggara pendidikan. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Ma’arif Hasyim Asy’ari Tegalombo yang menyelenggarakan pendidikan menengah kejuruan juga mempunyai kewajiban untuk meningkatkan kepuasan kerja guru dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar di sekolah. Masalah yang ingin dikaji adalah tentang apa memotivasi kerja guru serta pengaruh motivasi kerja terhahadap kepuasan kerja guru. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan kuantitatif. Dengan metode penelitian yang meliputi: uraian dan jumlah variabel, teknik mengukur variabel, teknik pengumpulan data, validitas dan reliabilitas alat ukur, penentuan populasi dan sampel; serta menganalisis data. Motivasi kerja adalah dorongan yang menyebabkan seorang guru bersedia melakukan kegiatan mengajar. Motivasi guru dalam mengajar berupa intensitas (kesungguhan dan ketekunan) yang tinggi dalam melaksanakan tugas mengajar, guru akan berusaha meningkatkan kemampuan diri untuk selalu menampilkan pelayanan yang lebih baik dalam mengajar dan guru mempunyai tanggung jawab moral. Kinerja guru dengan 44,5% atau 8 guru yang memiliki kinerja sangat tinggi, 39, 0% atau 7 guru memiliki kinerja tinggi dan 3 guru atau 16,5% mempunyai kinerja cukup. Serta ada 6 guru (33,3%) yang mempunyai motivasi kerja sangat tinggi, 8 guru (44,5%) mempunyai motivasi kerja tinggi, dan 4 guru (22,2%) mempunyai motivasi kerja cukup. Jadi, dapat dikatakan bahwa motivasi kerja guru berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja guru.
Copyrights © 2024