Tanah pada lahan pasca galian batuan memiliki tingkat kesuburan yang rendah. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas kimia tanah dan ekosistem di lahan bekas tambang penambangan pasir adalah melalui aplikasi bahan organik, mikroba tanah, dan menggunakan tanaman adaptif pada lahan bekas tambang, cabai rawit (Capsicum frutescens L). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek bahan organik (BO: kompos Paitan dan kompos Eceng gondok, Abu Cangkang Sawit), dan mikroorganisme tanah (FMA dan BPF), terhadap kandungan C-organik, N-total, C/N tanah, pH tanah dan pertumbuhan vegetatif tanaman cabai rawit, yang ditanam pada tanah bekas tambang pasir asal Sumedang, Indonesia. Penelitian ini dilakukan di Cibiru Bandung, menggunakan naungan. RAK dua faktor, ulangan 3. Faktor pertama bahan organik, b0 : kontrol, b1 : kompos Paitan, b2 : kompos Eceng Gondok, b3 : abu cangkang sawit masing-masing 25 t ha-1. Faktor kedua: mikroba : m0 : kontrol, m1 : campuran inokulum FMA 15 g polibag-1, m2, campuran inokulum BPF 15 ml polibag-1 , m3 : campuran FMA dan BPF. Hasil penelitian, pemberikan ACS, kompos Paitan, Eceng gondok dan mikroorganisme meningkatkan kandungan C-organik, N-total, C/N tanah, pH, KTK, dan pertumbuhan vegetatif cabai rawit. Penanaman cabai rawit di tanah pasca galian batuan, dengan mengkombinasikan bahan organik, mikroba tanah, berpotensi untuk perbaikan sifat kimia tanah dan ekosistem di lahan pasca galian batuan.
Copyrights © 2023